BANDUNG, infobdg.com – Nestlé LACTOGROW telah mengadakan workshop bertema Grow Happy Parenting pada tanggal 26 September lalu. Nestlé LACTOGROW berbagi tentang gaya pola asuh ‘Grow Happy’ untuk para orang tua yang memiliki beragam tantangan dalam menjalani perannya saat ini. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemaparan studi Child Happiness yang diumumkan Nestlé LACTOGROW pada Juli lalu di Jakarta.
Studi Child Happiness menemukan bahwa ‘anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya’. Namun nyatanya ditemukan ‘lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil.’ Selain memaparkan tentang arti kebahagiaan keluarga serta kecukupan gizi anak Indonesia, studi ini juga mengungkapkan bahwa saat menilai karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua hanya memperhatikan ciri-ciri fisik. Misalnya, saat anak menunjukkan ekspresi ceria dan aktif bergerak. Padahal, menurut Myers & Diener (1995), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja, namun lebih kepada rasa nyaman, aman, dan diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.
Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC menjelaskan, “Pada umumnya orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Namun pada kenyataannya, banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan emosional mereka bersama anak meskipun telah susah payah menyisihkan waktu. Tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi dengan handphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua.”
Selain itu, Elizabeth juga menjelaskan bahwa tekanan hidup modern ini berdampak pada kebahagiaan orang tua itu sendiri. “Bagaimana bisa menularkan kebahagiaan kepada anak, apabila orang tuanya sendiri tidak mengetahui bagaimana membahagiakan diri sendiri? Panduan inilah yang dibutuhkan para orang tua agar bisa membangun rantai tumbuh bahagia dalam keluarga,” lanjut Elizabeth.
“Orang tua yang bahagia akan menghasilkan anak yang memiliki ketahanan terhadap stres dan tantangan hidup dimasa depan, anak-anak ini dihasilkan melalui pola asuh orang tua yang bahagia dan terlibat dalam aktivitas anak. Untuk mengenal dirinya sendiri, setiap individu khususnya orang tua perlu memahami apa saja sumber kebahagiaan dalam hidup seperti positif afektif (tertawa, damai, pemenuhan diri), negatif afektif (marah, sedih, curiga), dan tingkat kepuasan hidup agar dapat mengajarkan anak bagaimana arti kebahagiaan yang sesungguhnya,” ungkap Elizabeth.
Selain mengukur arti kebahagiaan keluarga, studi tersebut juga mengungkapkan bahwa anak Indonesia berpotensi kekurangan asupan nutrisi yang seimbang, yang dapat memengaruhi tumbuh kembang dan kebahagiaan mereka. Studi tersebut sejalan dengan hasil penelitian lain yang menunjukkan bahwa masalah kekurangan gizi pada anak Indonesia masih tinggi.
Merespon hal ini, Dokter Spesialis Anak dr. Fatima Safira Alatas Ph.D, Sp.A(K) mengatakan, “Berdasarkan hasil studi, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi yang spesifik untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hatinya. Anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat, sehingga dapat menyerap nutrisi dengan baik. Pada akhirnya, anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik yang dapat menunjangnya untuk tumbuh dan berkembang secara lebih bahagia dan optimal.”
Brand Manager Nestlé LACTOGROW Gusti Kattani Maulani atau akrab disebut sebagai Lani menambahkan, “Untuk tumbuh bahagia, dibutuhkan keselerasan antara nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy tersebut. Peran orang tua yang semakin menantang dimasa yang lebih dinamis dan modern, membuat Nestlé LACTOGROW berusaha membantu orang tua dengan menggelar workshop “Grow Happy Parenting” untuk berbagi informasi mengenai pola asuh anak serta tips memberikan nutrisi seimbang dan lengkap untuk tumbuh bahagia, yang bisa diterapkan dengan mudah. Selain itu, Nestlé LACTOGROW juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya dengan DHA, kalsium, minyak ikan, dan Lactobacillus reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang dan kesehatan pencernaan si Kecil.”
Melalui kampanye Grow Happy, Nestlé LACTOGROW ingin membantu orang tua untuk bisa menerapkan kemampuan untuk membangun kebahagiaan dirinya sendiri agar bisa menularkannya pada anak dan keluarga serta memberikan strategi untuk menyediakan nutrisi yang optimal bagi anak-anak untuk tumbuh bahagia.
Lani mengakhiri, “Kunci tumbuh bahagia dimulai dari pilihan orang tua. Karena itu, kami berupaya membantu para orang tua melalui upaya edukasi atas bagaimana menemukan formulasi tumbuh bahagia melalui keselarasan nutrisi, stimulasi, dan keterlibatan orang tua yang sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Karena pilihan orang tua akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka di masa depan.”