- Advertisement -

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba di Bandung Raya

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Selama dua hari terakhir, wilayah Bandung Raya diguyur hujan meskipun pada siang hari cuaca sangat panas.

Dilansir dari detikJabar, Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu mengatakan wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, masih berada dalam masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

“Kondisi cuaca di wilayah Bandung Raya umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang pada siang, sore, atau malam hari,” ucap Teguh Rahayu, Kamis (27/6/2024).

Menurut Teguh Rahayu, saat ini wilayah Bandung Raya berada pada akhir masa peralihan. Hal ini ditandai dengan melemahnya angin baratan atau monsun Asia dan masuknya angin timuran dari monsun Australia. Angin timuran ini biasanya membawa udara yang lebih kering, yang menjadi indikasi bahwa musim kemarau akan segera dimulai.

“Masih ada pertumbuhan awan rendah atau cumulus yang dapat berkembang menjadi awan konvektif atau cumulonimbus (CB) yang berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai petir atau kilat, dan angin kencang dalam skala lokal dan durasi singkat,” ungkapnya.

Dinamika cuaca skala lokal di Bandung Raya dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb yang relatif lembap (55-96%), serta labilitas atmosfer yang berada pada kategori labil. Faktor-faktor ini mendukung terbentuknya awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan.

“Analisis streamline menunjukkan bahwa wilayah Bandung Raya didominasi oleh angin timuran atau monsun Australia yang membawa massa udara dingin dan kering, sehingga suhu pagi hari dingin, siang hari panas, dan sore atau malam hari masih berpotensi hujan. Angin umumnya bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 5-20 km/jam,” terangnya.

Untuk analisis suhu di Bandung Raya, suhu minimum berkisar antara 19-22°C dan suhu maksimum berkisar antara 29-30°C.

“Suhu minimum terendah pada dasarian I Juni adalah 19,0 °C pada tanggal 7 Juni 2024, dan suhu tertinggi adalah 31,4 °C pada tanggal 6 Juni 2024,” sambungnya.

BMKG mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi dampak cuaca buruk selama masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Selama periode pancaroba ini, cuaca bisa berubah-ubah dengan cepat dan tidak menentu. Potensi cuaca buruk meliputi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang, serta potensi angin puting beliung.

“Potensi dampak cuaca buruk seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang, angin puting beliung, dan potensi hujan es dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologis berupa genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” tutupnya.