BANDUNG, Infobdg.com – Kesehatan jiwa mahasiswa di masa pandemi Covid-19 menjadi sorotan bagi beberapa pakar. Fokus ini membuat Fakultas Kedokteran Unjani bekerja sama dengan DP3AKB dan Ruang Tengah, membahas hal tersebut dalam webinar “Menguatkan Kesehatan Jiwa pada Mahasiswa”, dan telah dilaksanakn pada Sabtu (24/7).
Dikatakan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Teddy Hidayat, kesehatan jiwa mahasiswa merupakan sesuatu yang urgent dan punya magnitude yang besar. Akan tetapi, hal ini belum mendapatkan perhatian.
“Pengaruh kesehatan jiwa mereka dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar mulai dari prestasi akademis berkurang, kelulusan terlambat, drop out, gangguan jiwa, bahkan sampai bunuh diri,” ujar Teddy.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Elvine Gunawan memaparkan, ada sembilan permasalahan psikososial yang mahasiswa alami selama Covid-19.
Sembilan permasalahan itu antara lain kesulitan perkuliahan secara daring, kebosanan dan kesulitan bersosialisasi saat perkuliahan daring dan prestasi akademik yang menurun.
“Permasalahan lainnya adalah adanya ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 berakhir,” beber Elvine.
Ia menuturkan, permasalahan psikososial lainnya yang mahasiswa alami antara lain kesulitan memenuhi biaya hidup dan biaya kuliah, adanya konflik keluarga, masalah hubungan interpersonal dan penggunaan internet secara berlebihan.
Permasalahan yang ia temukan merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada 839 responden berumur 19-27 tahun di 79 universitas mulai 24 Juni-10 Juli 2021 lalu.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, Elvine mengatakan ada tiga akses pertolongan yang bisa segera membantu seperti melalui layanan konseling psikologis, adanya sukarelawan yang siap membantu saat mahasiswa mengalami krisis mental dan mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada krisis mental.
Mahasiswa merupakan aset yang nantinya akan menentukan nasib Indonesia kedepannya. Oleh karenanya, tidak hanya kesehatan fisik saja yang harus diperhatikan, tapi juga kesehatan jiwanya.***