BANDUNG, infobdg.com –Kemacetan terjadi di ruas Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jawa Barat, menyebabkan arus lalu lintas dari arah Ujungberung menuju Gedung Sate dan sebaliknya mengalami kelumpuhan total.
Dilansir dari detik.com, kemacetan ini dimulai sejak pukul 06.30 WIB pada Senin (5/8/2024). Penyebabnya adalah sebuah truk pengangkut kayu yang mogok akibat masalah pada ban depan kiri, sehingga tidak dapat menghindari kemacetan lalu lintas.
Gambar kemacetan ini pun beredar luas di media sosial. Dalam unggahan tersebut terlihat kendaraan, baik mobil maupun motor, tidak dapat bergerak akibat kemacetan. Salah satu warga yang mengalami kondisi ini adalah Eki (25), seorang pekerja di Kota Bandung.
“Rumah saya di Cinambo, keluar rumah sudah macet. Meskipun tidak lewat Jalan AH Nasution, jalan alternatif juga sudah sangat padat pagi tadi. Hampir setengah jam baru bisa jalan lagi,” kata Eki.
Warga lain, Rudini, juga merasakan dampaknya meskipun tidak langsung terjebak kemacetan. Banyak rekan kerjanya yang memilih putar balik karena perjalanan ke kantor terganggu.
“Tadi pagi saya belok arah ke Cibiru, jadi tidak merasakan langsung. Tapi di grup WhatsApp banyak teman yang mengeluh kena macet, sampai memilih putar balik pulang karena macetnya tidak bergerak,” ungkapnya.
Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar, menyatakan bahwa penyebab utama kemacetan di Jalan AH Nasution adalah truk mogok di wilayah Cikadut, Kota Bandung. Petugas lalu lintas dikerahkan untuk mengurai kemacetan tersebut.
“Masalahnya adalah truk pengangkut kayu mengalami masalah pada ban kiri depan. Karena jalan di Cikadut sempit dan volume kendaraan ramai, terutama saat jam berangkat kerja, terjadi kemacetan panjang,” jelasnya.
Eko memastikan lalu lintas bisa dikendalikan oleh petugas yang dikerahkan ke lokasi. Arus lalu lintas pun terurai sekitar pukul 08.20 WIB setelah petugas memberlakukan sistem buka tutup jalan di lokasi truk mogok.
“Pengaturan lalu lintas dilakukan dengan sistem buka tutup jalan. Sekitar pukul 08.20 WIB, situasi sudah dapat dikendalikan,” tutupnya.
