BANDUNG, infobdg.com – PT Triseo Material Indonesia, perusahaan global yang berfokus sebagai produsen plastik, lateks, dan karet ini mengunjungi SD Taruna Bakti untuk menyelenggarakan kelas seni kreatif bersama anak-anak dengan menggunakan bahan daur ulang styrofoam sebagai medianya.
Bersama dengan Eko Herry Waluyo seorang aktivis lingkungan dan juga seniman daur ulang styrofoam dari Jakarta, Trinseo mengajarkan anak-anak untuk memanfaatkan kemasan makanan berbahan polystyrene agar dapat menjadi karya seni yang bermakna. Untuk merayakan Hari Badak Sedunia pada 22 September dengan tema kelas seni ini berfokus tentang Badak.
Eko Herry Waluyo yang secara khusus datang dari Jakarta untuk acara ini, mengatakan bahwa ia sangat mendukung acara yang dapat menggabungkan kreatifitas dengan sampah. “Pada usia 29 tahun saya telah menekuni bidang ini, saya percaya bahwa perilaku daur ulang harus diajarkan dari tahap awal untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka. Saya berharap di masa depan akan semakin banyak acara yang diadakan oleh Trinseo dalam mendidik anak-anak untuk menciptakan sesuatu yang lebih berharga dengan Styrofoam bekas.”
Trinseo sebagai bagian dari Styrenics Circular Solutions (SCS), sebuah inisiatif dari kerjasama industri yang dibentuk oleh sekelompok produsen styrenics terkemuka di Eropa, berkomitmen untuk mengimplementasikan tujuan mengubah industry styrenics dengan memaksimalkan nilai polystyrene sebagai bahan yang dapat didaur ulang sepenuhnya dengan tanpa ada batasannya.
Sementara kemasan makanan yang terbuat dari kertas dikenal sebagai suatu hal yang jarang didaur ulang karena biayanya yang mahal, berbagai macam upaya yang dilakukan oleh Trinseo dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan aspirasi mendaur ulang polystryne tanpa batas agar menjadi bentuk aslinya. Memiliki fasilitas produksi plastik/lateks di Merak, Indonesia, Trinseo berkomitmen untuk merawat lingkungan baik secara lokal maupun global, membantu mengatasi masalah untuk isu
global.
Trinseo telah berkomitmen untuk pengelolaan lingkungan salah satunya operation clean
sweep, sebuah program internasional yang berfokus pada pencegahan kehilangan butiran
plastik dengan tujuan menjaga butiran plastik tersebut ramah dari lingkungan laut dan sungai di dunia. Trinseo juga mendukung Marine Litter Solutions Coalition, prakarsa dari industri plastik untuk perlindungan laut dan samudra. Dalam manajemen sampah, masyarakat sudah cukup familiar dengan konsep 3R (Refuse, Reduce, and Reuse). Namun para ahli telah mengenalkan konsep 5R, ada 2R tambahan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini, yakni recovery dan recycle.
Pada recovery, material sampah dapat dipecah, dipulihkan, dan diproduksi menjadi produk yang sama. Recycle berarti menciptakan sebuah barang berharga dari sampah tersebut. Keunggulan dari styrofoam adalah material tersebut dapat di-recovery dan di-recycle 100%. Salah satu cara untuk mendaur-ulangnya adalah seperti yang telah dilakukan oleh Surani beberapa tahun terakhir ini.