The Darkest Hour
Jenis Film: Sci-Fi/Drama
Pemain: Emile Hirsch, Max Minghella, Olivia Thirlby, Rachael Taylor
Sutradara: Chris Gorak
www.darkesthourmovie.com
Sinposis Cinema 21:
Kisah Alien sepertinya masih menjadi tema yang menarik bagi sineas Hollywood untuk diangkat kelayar lebar. Kali ini Timur Bekmambetov (produser) mempersembahkan The Darkest Hour yang menggambarkan sosok mahluk luar angkasa ini dengan bentuk yang berbeda.
Dengan setting kota Moskow, The Darkest Hour mengisahkan tentang perjuangan Sean (Emile Hirsch) dan Ben (Max Minghella), serta Natalie (Olivia Thirlby) dan Anne (Rachel Taylor) yang berusaha menyelamatkan diri dari alien yang sangat sadis dan mematikan.
Keempat anak muda asal Amerika itu tidak berdaya saat alien yang tidak terlihat mata itu mulai membantai warga Moskow. Bersama Skyler (Joel Kinnaman) mereka mencoba mencari cara untuk bisa selamat sambil mencari tahu bagaimana melawan alien yang awal kedatangan nya nampak terlihat seperti cahaya lampu yang indah.
Petunjuk pun mulai terbuka saat seorang ahli listrik Sergei (Dato Bakhtadze) menemukan cara bagaimana menghindari alien dan menciptakan senjata untuk membunuhnya. Lalu bagaimana dengan nasib penduduk dunia, apakah mereka juga mengalami nasib yang sama dengan Moskow.
Secara keseluruhan The Darkest Hour adalah tontonan yang menegangkan. Dari awal Anda sudah disajikan adegan yang mencekam, walaupun ketegangan tidak terjaga sampai film berakhir, namun Chris Gorak yang bertugas sebagai sutradara berhasil membuat Anda masuk kedalam film dengan menggambarkan suasana Moskow yang hening pasca serangan alien.
Review:
Kesan pertama liat poster film ini gue langsung nebak ini adalah film horor, judulnya pun menunjang tebakan gue. Ternyata 100 % salah besar. Film ini penuh dengan special effects action , sang sutradara Chris Gorak pun gak mau berlama-lama memainkan drama pada awal film. Kita sudah diajak gelap-gelapan walaupun hanya sebentar.
Bercerita tentang invasi alien ke bumi untuk mengambil energi dengan cara membunuh semua manusia. Namun ‘untung’nya tidak semuanya, karena yang bertahan hidup ternyata banyak. Bahkan di Moscow, mereka bersatu untuk melawan Invinsible Alien ini.
Untuk ukuran film 3D, rasanya kurang banyak terasa animasi atau efek yang membuat gue merasa berada dalam scene film ini. Tapi untuk urusan mengagetkan penonton, film ini juara banget. Kenapa? salah satunya adalah kita akan berasa seperti kena laser dari alien. Superb Special Effects!
Mengambil setting di Moscow, Rusia membuat film ini sedikit berbeda dari film hollywood lainnya. Atmosphere Rusia sudah terasa semenjak film ini muncul, yaitu ketika pembukaan film dengan memunculkan nama-nama pemain maupun yang lain. Perhatikan efek teks yang berubah dari huruf-huruf Rusia menjadi huruf standar.
Kelemahan dari film ini adalah pada plotnya, kebanyakan terasa banget dipaksakan dengan alasan yang kurang rapi. Selain itu juga akting para pemain terkesan biasa-biasa aja, gak ada pengembangan dari awal hingga akhir. Akhir dari film ini juga membuat gue penasaran gimana akhirnya manusia bisa mengusir Alien-alien itu.
Satu quotes dari film ini yang gue suka, yaitu dialog dari Sean: “Team work makes the dream work” (Bekerja bersama-sama membuat mimpi menjadi kenyataan)
Worth to watch? Yes, kalau lagi pengen ke nonton bioskop.
Okey, Selamat bertempur melawan Alien, I’ve to make my own Alien Buster Weapon with my Glass..
Trailers: