BANDUNG, infobdg.com – Siapa yang tak kenal gunung tangkuban parahu. Gunung ini terkenal dari legenda rakyat yang terkenal yaitu legenda Sangkuriang. Selain tempatnya yang indah, legenda sangkuriang yang terkenal itu membantu gunung tangkuban parahu dikenal hampir di seluruh Indonesia, karena sangkuriang sudah dijadikan cerita anak.
Gunung Tangkuban Parahu atau Tangkuban Perahu jika dalam bahasa Indonesia berada di utara Kota Bandung, tepatnya di daerah Cikole Lembang. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 m. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Daerah Gunung Tangkuban Parahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata disini berkisar 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari. Jalan menuju kesini dipenuhi dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, sehingga pengunjung disuguhi pemandangan indah sejak jalan masuk ke kawasan Tangkuban Parahu.
Asal usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Badan Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater. Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau.
Rute jalan untuk sampai di Gunung Tangkuban parahu adalah melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan – lanjut ke Pasirkaliki – melewati Sukajadi – Setiabudi – Lembang lalu sampai ke lokasi Tangkubanparahu.