BANDUNG, infobdg.com – Tahun 2020 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Penduduk (SP 2020) ke seluruh pelosok tanah air. Sesuai dengan UU No.16 Tahun 1997 tentang statistik, Sensus Penduduk dilakukan menuju satu data kependudukan Indonesia untuk mendapatkan informasi jumlah, komposisi, distribusi, dan karakterisitik penduduk.
Disampaikan oleh Kepala BPS Jawa Barat, Dody Herlando, sensus adalah pekerjaan besar bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada tahun 2010 lalu tercatat penduduk Jawa Barat mencapai 45,05 jiwa, sementara diproyeksikan pada tahun 2020 jumlahnya akan meningkat menjadi 49,94 juta jiwa. Perkiraan kenaikan tersebut akan terkonfirmasi dengan hasil penghitungan sensus yang sesungguhnya di tahun 2020.
“Jika pada tahun 2010 penduduk Jawa Barat mencapai 43,05 juta jiwa, dengan berbagai asumsi demografi diproyeksikan pada tahun 2020 penduduk Jawa Barat akan ada sekitar 49,94 juta jiwa,” ungkap Dody, Jumat (23/8) di Gedung Sate, Bandung.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki jumlah generasi milenial di 2019 sebesar 32,86% terhadap total penduduk. Jawa Barat dinilai memiliki potensi besar. Oleh karena itu, Dody menuturkan suksesnya Sensus Penduduk di tahun 2020 mendatang akan sangat bergantung pada tingkat partisipasi seluruh komponen masyarakat di Jawa Barat.
Sensus Penduduk 2020 merupakan sensus ke-7 yang dilakukan Indonesia sejak kemerdekaan pada tahun 1945. Menjelang era data kependudukan baru, Sensus Penduduk akan dilaksanakan dengan metode kombinasi serta inovasi berupa pemanfaatan data administrasi kependudukan dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai kerangka data dasar.
“Metode kombinasi digunakan sebagai upaya transisi dari sensus dengan metode tradisional menuju sensus dengan metode berbasis registrasi. Metode ini akan meniawab polemik berbedanya jumlah penduduk versi BPS dan Adminduk yang selama ini terjadi,” paparnya.
Sensus Penduduk 2020 akan memanfaatkan Computer Aided Web Interviewing (CAWI), yang mana setiap orang dapat memperbaharui data pada website yang tersedia secara mandiri. Sistem CAWI mulai dilakukan pada Februari hingga Maret 2020. Selanjutnya pada bulan Juli 2020, akan dilakukan pendataan oleh petugas bagi penduduk yang belum terdaftar dalam daftar penduduk. Untuk kelancaran proses tersebut, Dody mengimbau kepada seluruh masyarakat di Jawa Barat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam menyukseskan Sensus Penduduk 2020.
“Menjelang era data kependudukan baru, mari sama-sama berpartisipasi dalam menyukseskan Sensus Penduduk 2020 melalui Sensus Penduduk Online pada Februari-Maret 2020,” ajaknya.