BANDUNG, infobdg.com – Sehubungan dengan situasi pandemi virus Corona atau Covid-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat telah menginstruksikan penutupan operasional pusat perbelanjaan atau mal untuk mengurangi kerumunan orang, serta mendukung program social distancing.
Saat ini, Disdagin Jabar masih menunggu laporan dari kabupaten/kota terkait penutupan operasional seluruh mal di Jawa Barat. Dikatakan Kadisperindag Jabar Moh. Arifin Soedjayana, pusat perbelanjaan di daerah dilaporkan sudah mulai tutup secara mandiri. Namun, dalam laporan yang di dapat, baru mal di Kota Bandung yang sejak Jumat (27/3) mulai serempak menutup operasi.
“Sudah banyak yang mulai tutup, kebijakan ini dikembalikan ke masing-masing pengelola saja, kami tidak memberikan saran atau perintah khusus karena tampaknya social distancing dan work from home mulai diterapkan cukup bagus,” kata Arifin, Sabtu (28/3).
Menurutnya, mal di Kota Bandung relatif disiplin dan kompak dalam melakukan penutupan operasi. Arifin belum mendapatkan laporan dari wilayah yang tercatat memiliki jumlah ODP dan PDP Covid-19 tinggi, seperti di Kota Bogor dan Kota Bekasi. Keduanya belum menerapkan kebijakan penutupan ini.
“Sementara Kota Bandung pengelola pusat perbelanjaannya disiplin. Karena meski ada kebijakan social distancing ada yang masih ramai dikunjungi, jadi penutupan ini tepat. Kalau di Kota Bogor dan Kota Bekasi yang jumlah mal besarnya tinggi belum,” ungkapnya.
Selain itu, Arifin memastikan bahwa kebijakan penyemprotan desinfektan di pasar-pasar tradisional telah berjalan efektif di 27 kabupaten/kota. Pemerintah Kota Bandung, Garut, Bogor, dan Bandung Barat pun tercatat sudah melaporkan banyak pasar tradisional yang telah dilakukan pembersihan.
“Yang lain belum ada laporan resmi, tapi ini mungkin sudah dilakukan dan berjalan di daerah. Untuk disinpektan pasar tradisional kami sendiri memang mengeluarkan himbauan khusus, semetara begitu update-nya,” tandas dia.
