BANDUNG, infobdg.com – Antisipasi penanganan virus corona atau Covid-19 di Kota Bandung semakin difokuskan pemerintah. Salah satunya yang dilakukan Pemkot Bandung adalah simulasi penanganan Covid-19 untuk para petugas kesehatan di 35 rumah sakit dan 8 puskesmas di Kota Bandung.
Simulasi tersebut dilaksanakan di RSKIA Kota Bandung, Jalan K.H. Wahid Hasyim No 311, dan dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada Jumat (13/4), dengan total peserta yang ikut hampir 100 orang. Mereka yang hadir adalah koordinator layanan medis dan koordinator layanan Unit Gawat Darurat.
Simulasi ini, kata Yana, merupakan wujud kesiapan Pemkot Bandung dalam menghadapi virus corona. Ia ingin seluruh fasilitas kesehatan mengetahui protokol yang tepat jika ada pasien terduga mengidap Covid-19 tiba di rumah sakit.
“Ini menunjukkan bahwa Kota Bandung siap dan waspada untuk penyebaran Covid-19. Tapi kita semua berdoa semoga yang kita siapkan ini tidak perlu digunakan, artinya tidak ada yang terpapar,” kata Yana.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan dua rumah sakit rujukan untuk penanganan corona, yakni RSUP Hasan Sadikin Bandung dan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Kapasitas di dua rumah sakit tersebut masing-masing 5 tempat tidur dan 8 tempat tidur.
Namun, di luar rumah sakit rujukan itu, Pemkot Bandung pun telah berjaga-jaga dengan menyiapkan ruang isolasi tambahan di rumah sakit pemerintah. Diantaranya 3 tempat tidur di RSUD Kota Bandung, dan 2 tempat tidur di RSKIA Kota Bandung.
“Kalau ternyata yang 13 (tempat tidur) rujukan itu overload, kita harus siap,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita menyatakan, simulasi ini mengacu kepada standar Kemenkes RI. Semua pemateri bahkan didatangkan langsung dari Kemenkes.
Menurut Rita, tak mudah untuk bisa menyelenggarakan simulasi. Sebab, ada banyak prasyarat yang harus dipenuhi, sejalan dengan SOP yang telah ditetapkan oleh kementerian. Hal tersebut menjadikan simulasi semacam ini menjadi yang pertama kali dilakukan di Jawa Barat, dalam rangka penanganan Covid-19.
“Tidak mudah kita melaksanakan ini, perlu banyak prosedur yang harus ditempuh. Mungkin di Jawa Barat baru kita yang mengadakan simulasi seperti ini,” tutur Rita.
Walaupun belum dibutuhkan, Rita ingin mengantisipasi kesiapan rumah sakit di luar yang dirujuk Kementerian Kesehatan untuk bersiaga. Saat ini, penanganan pasien Covid-19 masih dilaksanakan di rumah sakit rujukan.
“Di Kota Bandung ini hanya ada 8 orang dengan pemantauan dan 3 pasien dengan pengawasan. Yaitu 1 pasien di RSHS dan 2 pasien di Rotinsulu,” terangnya.