BANDUNG, infobdg.com – Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung bersama Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE), Kodam III Siliwangi, Badan Pangan Nasional, BRIN, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia, Indonesia Soken, Apvokasi Jabar, serta Bank BJB menggelar Diskusi Bareng pada Kamis (27/10), di Gedung Serbaguna Universitas Sangga Buana Bandung.
Diskusi Bareng kali ini mengangkat tema “Ngobrol Pintar Lingkungan dan Ketahanan Pangan”, dan merupakan salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94.
USB YPKP menghadirkan beberapa tokoh pembicara seperti Kepala Badan Ketahanan Pangan Arief Prasetyo Adi, Pangdam III Siliwangi yang diwakili Aster Kodam III Siliwangi Kolonel Saripudin, Dewan Pengarah BRIN sekaligus Ketua YMIE Prof. Dr. Ir. Marsudi W Kisworo, Ketua Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia Joko Setiyanto, Rektor Universitas Sangga Buana Dr. Didin Saepudin, SE., M. Si, serta Mr. Masaru Hazaka yang langsung didatangkan dari Jepang.
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari perguruan tinggi dan pendidikan Vokasi di Bandung, Komunitas Kepemudaan, Penggiat Lingkungan Petani Milenial dari Subang, Cicalengka, Arjasari, dan laina-lain, juga para dosen.
Seperti diketahui, lingkungan dan ketahanan pangan adalah isu nasional, bahkan menjadi isu dunia yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak, tak terkecuali kaum pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
Dikatakan Rektor USB YPKP Dr. Didin Saepudin, bahwa pihaknya berharap lewat kegiatan ini akan menambah wawasan dan mendorong pemuda untuk mempunyai kepedulian, berperan aktif, kreatif, dan inovatif sebagai agen perubahan lingkungan dan pangan.
“Acara ini akan menjadi pintu masuk untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan kolaborasi pentahelikal antara pemerintah, TNI, praktisi, akademisi, yayasan, perbankan, komunitas dan media,” beber Dr. Didin, di sela kegiatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi pun memastikan, bahwa Badan Pangan Nasional sejauh ini terus berupaya untuk menjaga stok bahan pangan agar tetap bisa terjaga, selain juga melakukan mobilisasi stok bahan pangan.
Pihaknya sudah menetapkan strategi Badan Pangan Nasional, yakni mengatur harga dari hulu ke hilir dan harga tersebut dengan terintegrasi. Lewat kegiatan seperti ini, Arief sangat mengapresiasi mengingat pentingnya isu.
“Jika yang mengundang itu kampus maka saya akan coba menyempatkan untuk hadir supaya para mahasiswa dapat mengetahui kondisi pangan saat ini kemudian rencana ke depannya seperti apa,” ungkap dia.
Menurutnya, mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa, terlebih di momen peringatan Sumpah Pemuda ini dirasa tepat agar para kaum muda memiliki semangat.***