Forum Komunikasi Siswa (Fokus) Kota Bandung bersama Trans Studio Bandung dan Rumah Yatim menyelenggarakan acara buka bersama siswa SMA/sederajat se-Kota Bandung di Trans Studio Bandung (TSB), Kamis (1/8). Sebagai bentuk kepedulian sosial, sejumlah anak yatim turut diundang dalam acara ini.
Erwin Nugrahanto selaku Event Manager @InfoBDG menyatakan pihaknya mendukung penuh acara buka bersama dan pemecahan rekor memakan kurma terbanyak ini. “Sebagai official media sponsorship, InfoBDG telah melakukan publikasi melalui twitter semenjak satu bulan sebelum acara ini berlangsung. Respon yang kami terima sungguh luar biasa terutama dari siswa-siswi SMA Se-Kota Bandung. Lebih dari 5000 orang turut berpartisipasi. Tidak heran, hari ini (Kamis) peserta membludak dan rekor Muri memakan kurma serentak terbanyak sukses tercapai,” tutur Erwin.
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan yang dilanjutkan oleh atraksi dan hiburan seperti Samba Sunda Junior, Percutwo Percussion SMAN 22 Bandung, Kabaret Pas Libels SMAN 13 Bandung, hingga Nasyid dari perwakilan Rumah Yatim. Suasana mulai menghangat kala musisi asal Bandung Ebith Beat* A menggebrak panggung. Lagu-lagu yang energik dan nge-rap membuat para peserta terlihat lebih bersemangat.
Selepas Ebith, kini giliran Afgan yang naik pentas. Histeria peserta yang mayoritas anak SMA ini kian menjadi kala Afgan mulai menyanyikan satu per satu lagu miliknya. Peserta dengan fasih mengikuti setiap lirik yang keluar dari mulut Afgan. Suasana saat itu benar-benar hangat. Afgan sukses membuat para peserta terkagum-kagum dengan kualitas vokal yang memukau.
Sementara itu, Edutainment Manager TSB Sely Rosmawati mengatakan, TSB dan Fokus memiliki ide yang sama yakni ingin mengadakan bakti sosial pada bulan Ramadhan dengan ukuran acara yang lebih besar dibanding kegiatan sebelumnya. “Trans Studio Bandung berperan dalam memberikan fasilitas tempat, special prize, serta menjadi organizer dalam acara ini,” tutur Sely.
Mengenai mekanisme pemecahan rekor makan kurma secara serempak, Sely menjelaskan para peserta akan berkumpul di suatu tempat untuk dihitung karena perhitungan ini harus jelas. Setelah berkumpul, peserta dipastikan membawa kurmanya masing-masing. Pemecahan rekor dilakukan langsung setelah azan Maghrib dan peserta buka dengan kurma tersebut.
Pada akhir acara diberikan pula santunan bagi anak yatim seperti pakaian layak pakai dan dana sumbangan. [FVA]
Sumber :
Draft Advertorial Kompas Klasika Jawa Barat – InfoBDG, “Buka Bersama Anak Yatim dan Pemecahan Rekor Muri”.