BANDUNG, infobdgcom – PT KAI Daop 2 membagikan 1000 masker kepada pelanggan kereta api di Stasiun Bandung, Selasa (3/11). Pembagian masker secara gratis tersebut sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus corona pada penumpang kereta api.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen KAI untuk menghadirkan transportasi umum yang aman dan nyaman. Selain itu kami juga mendukung program 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak) di masa adaptasi kebiasaan baru,” ujar Deputy Executive Vice President, Soegito.
Tidak hanya membagikan masker, PT KAI (Persero) melalui unit kesehatannya juga memberikan penyuluhan tentang gerakan hidup sehat, cara memakai masker yang benar dan juga langkah cuci tangan menggunakan sabun kepada pelanggan kereta api.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan kereta api tetap menjadi pilihan transportasi yang mengedepankan protokol kesehatan, sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah saat ini. KAI ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang. Kami juga sampaikan terimakasih atas kepercayaan masyarakat dalam memilih kereta api sebagai moda transportasinya” papar Soegito.
Tak hanya penumpang yang diperhatikan, PT KAI juga memperhatikan tingkat kebersihan sarana kereta. Setiap sebelum perjalanan KAI melakukan pencucian interior dan eksterior kereta secara rutin dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi.
PT KAI juga menyiagakan petugas kebersihan baik di stasiun maupun selama perjalanan. Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin, kesiapan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik. Di stasiun juga terdapat tanda pembatas jarak untuk memastikan terciptanya physical distancing. Di atas kereta api, dilakukan pembatasan kapasitas penumpang tujuh puluh persen dari total tempat duduk yang tersedia dan petugas mobile secara berkala untuk mengecek suhu tubuh penumpang.
“PT KAI konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan dan telah diakui dengan diperolehnya Safe Guard Label SIBV. Safe Guard Label SIBV ini mengacu pada parameter yang disusun oleh ahli dan auditor Bureau Veritas, international best practices, World Health Organization (WHO), regulasi Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Jadi tidak perlu takut atau khawatir, ayo naik kereta api” tutup Soegito.