HOTEL, infobdg.com – Ada aktivitas baru yang dilakukan G.H. Universal Hotel Bandung, salah satunya melaksanakan budidaya maggot mandiri di area hotel loh, Wargi Bandung!
Kegiatan ini merupakan program dari Green Team G.H. Universal Hotel Bandung untuk mengurangi sampah organik. Proses budidaya maggot ini dimulai dengan melakukan pemilahan sampai organik seperti sisa makanan, buah-buahan, dan sayuran untuk dijadikan pangan maggot.
Cita Hepiningtias selaku General Manager G.H. Universal Hotel Bandung pun memaparkan tahapan yang dilakukan untuk budidaya maggot.
“Tahapan pertama yang kami lakukan adalah menentukan tempat khusus untuk budidaya Maggot, lalu menyiapkan beberapa peralatan penunjang seperti Tanki, Rak penyimpanan dan beberapa alat-alat penunjang lainnya, ditahap pertama budidaya ternak Maggot, kami di supervis oleh Kabut Indonesia,” beber Cita pada InfoBDG.
Proses budidaya maggot di G.H. Universal Hotel dimulai sejak bulan September 2022 lalu dengan mengumpulkan sampah organik dari sisa makanan, buah-buahan dan sayuran.
“Khusus untuk sampah yang berukuran besar, harus dilakukan pencacahan sehingga ukuran menjadi kecil, setelah itu dilakukan beberapa tahapan diantaranya komposter, fermentasi. Proses penambahan cairan EM4, lalu didiamkan selama 2 minggu dengan posisi wadah tertutup dengan sempurna,” jelas Cita.
Hasil dari beberapa tahapan tersebut adalah POC (Pupuk Organik Cair) dan pakan untuk Maggot yang dihasilkan dari sampah organik, setelah telur menetas biarkan sekitar 1 minggu sampai larva benar-benar sudah terbentuk.
Waktu yang baik untuk panen Maggot BSF adalah 2 sampai 3 minggu setelah telur menetas dan siap untuk di panen.
Panen pertama adalah pada bulan Oktober 2022, setelah panen pertama berhasi kami akan terus melakukan budidaya magot pada bulan-bulan selanjutnya.
“Kami berharap dengan melaksanakan budidaya Maggot mandiri di area Hotel, kita bisa mengurangi sampah organik dengan memanfaatkannya untuk pakan ternak, ini merupakan langkah awal yang kami lakukan untuk mendukung program pemerintah yaitu Zero Waste Program,” beber Cita.
Selain itu, pihaknya pun berharap dengan dimulainya program Maggot di GH Universal Hotel, bisa menambah kesadaran para tamu akan manfaat pengelolaan sampah mandiri.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakan dan khususnya para pelaku Hotel untuk bisa berpartisipasi juga dalam mendukung program zero waste,” tutur sang GM.
Maggot merupakan larva dari serangga Hermetia illucens atau lebih dikenal sebagai black soldier fly (BSF). Sebelum dikenal dengan sebutan Maggot, larva ini dikenal dengan nama ‘belatung’.
Pada dasarnya Maggot dan belatung memiliki fungsi yang berbeda. Belatung yang berasal dari lalat rumah berperan sebagai vektor penyakit. Adapun Maggot berperan sebagai agen perombak organik dalam waktu yang relatif cepat sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Maggot mengandung protein yang cukup tinggi 40–50 persen sehingga dapat berperan sebagai sumber protein hewan untuk ikan air tawar dan ternak. Banyak orang yang membudidayakannya sebagai pakan alternatif yang unggul.***