BANDUNG, infobdg.com – Satreskrim Polrestabes Bandung menggelar ekspose terkait kasus pengeroyokan suporter Persija Jakarta, Haringga Sirilla (23), pada Senin (24/9) siang di Mapolrestabes Bandung. Haringga meninggal dunia setelah dikeroyok oleh oknum pendukung Persib Bandung di kawasan luar Stadion GBLA, sebelum laga antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M. Yoris Maulana menuturkan, kejadian berlangsung pada Minggu (23/9/18) sekitar pukul 1 siang, jelang laga bertajuk el classico. Korban bersama temannya pada saat itu melintasi gerbang GBLA menggunakan sepeda motor saat tengah diadakan sweeping oleh oknum pendukung Persib Bandung yang berujung pada ditemukannya KTP domisili Jakarta dalam tas korban. Korban yang diduga anggota The Jakmania langsung dikeroyok.
Yoris mengatakan, saat ini kepolisian telah membentuk tim yang berhasil menangkap 16 orang oknum pendukung Persib Bandung, delapan diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut hasil pemeriksaan, peran tersangka dalam melakukan pengeroyokan bermacam-macam. “Terhadap orang ini langsung dilakukan penganiayaan berkali-kali dengan menggunakan beberapa alat yaitu balok kayu, ada juga helm, kaca, dan sebagainya, dengan tangan dan kaki juga yang mengakibatkan korban pada saat itu meninggal dunia di TKP.” Pungkas Yoris.
Yoris menambahkan, bahwa usia para tersangka yang melakukan pengeroyokan mulai dari 16 sampai 41 tahun. Para tersangka akan dijerat pasal 170 tentang penganiayaan secara bersama-sama, dengan hukuman lebih dari 7 tahun penjara. Sampai saat ini, Satreskrim Poltestabes Bandung masih melakukan penyidikan terhadap para tersangka yang diduga kuat akan bertambah. “Kita pastikan jumlah tersangka akan bertambah, karena kita akan terus melakukan langkah-langkah penangkapan.” Ungkap Yoris.
Yoris berharap, para Bobotoh yang ikut melakukan pengeroyokan segera menyerahkan diri, baik ke Polrestabes Bandung maupun kantor polisi terdekat. Ia juga mengimbau para suporter untuk lebih bijak dalam setiap pertandingan yang akan datang. (Arini Mauludya Kusumah)