BANDUNG, infobdg.com – Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang termasuk ke dalam sistem kelistrikan besar bernama Jamali (Jawa-Madura-Bali). Aliran listrik ketiga pulau tersebut tersambung satu sama lain, sementara Jawa Barat mempunyai beban puncak 7.600 megawatt, atau 30% dari sistem Jamali itu.
Di Jawa Barat sendiri, pelanggan PLN mencapai 14,2 juta. Jumlah tersebut didominasi oleh pelanggan rumah tangga dengan persentase 93%. Setiap bulan, PLN Jawa Barat pun harus menyambungkan listrik kepada 4.500 pelanggan baru.
“Kami di PLN Jabar tetap menyambung pelanggan baru kurang lebih setiap bulannya 4.500 pelanggan baru. Ini juga untuk memenuhi rasio elektrifikasi,” ujar Senior Manager General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jabar, Andhoko Suyono, dalam gelaran Jabar Punya Informasi (JAPRI), Jumat (9/8), di Gedung Sate Bandung.
Terkait dengan pemadaman massal yang terjadi pada 2-5 Agustus 2019 lalu, Andoko memastikan pihaknya akan memberikan kompensasi bagi para pelanggan PLN Jawa Barat yang ikut terdampak. Kompensasi tersebut diberikan sebagai bentuk tanggung jawab PLN karena tidak bisa memenuhi komitmennya dalam melayani kelistrikan masyarakat.
“Kompensasi ini diberikan kepada seluruh pelanggan terdampak pemadaman massal kemarin, kepada pelanggan subsidi dan nonsubsidi. Kepada pelanggan subsidi diberikan potongan sebesar 20% untuk rekening bulan Agustus ini, sementara untuk pelanggan nonsubsidi sebesar 35%,” beber Andoko.
Penyebab pemadaman massal disinyalir merupakan kesalahan sistem yang hingga kini masih diinvestigasi oleh tim independen PLN. Saat ini, PLN tengah fokus memulihkan distribusi kelistrikan di Jawa Barat.