- Advertisement -

Penipuan Catering Sehat di Bandung Jebak 200 Korban, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah, Pelaku Masih Buron

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Korban penipuan catering sehat di Bandung yang sempat viral beberapa waktu lalu kini mengungkapkan sejumlah fakta baru.

Jumlah korban yang telah terdata mencapai sekitar 200 orang, dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta, dan angka ini kemungkinan masih bertambah.

Sayangnya, hingga saat ini pelaku masih belum tertangkap meskipun para korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Salah satu korban, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa pelaku diduga telah berulang kali melakukan penipuan dengan modus yang sama, namun menggunakan identitas yang berbeda.

Diketahui bahwa nama pemilik catering, EF, adalah sosok yang sama yang diduga terlibat dalam kasus penipuan sebelumnya. Modus penipuan ini serupa dengan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, pelaku menggunakan akun Instagram bernama Cateringbandung98 untuk mempromosikan usahanya, sementara sebelumnya diduga menggunakan nama Hens Kitchen dan Allennz.

Untuk menarik pelanggan, pelaku menawarkan diskon besar-besaran dengan syarat pembayaran di muka. Namun, setelah pembayaran dilakukan, catering yang dijanjikan tidak sepenuhnya diberikan kepada para korban. Beberapa korban hanya menerima pesanan selama beberapa hari, sementara lainnya mendapatkan menu yang tidak sesuai dengan kesepakatan.

Lebih jauh, investigasi para korban mengungkapkan bahwa bukan hanya pelanggan yang dirugikan, tetapi juga karyawan catering tersebut yang belum menerima gaji, serta pemasok bahan baku seperti pedagang sayur, penjual ayam, dan kurir pengantar pesanan. Bahkan, salah satu karyawan terjebak karena nomor rekeningnya digunakan oleh pelaku untuk menerima transferan dari pelanggan, tanpa mengetahui bahwa bosnya sedang melakukan penipuan.

Kini, para korban mendesak pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku guna mencegah tindakan serupa terulang kembali, mengingat ini bukan kali pertama pelaku melakukan penipuan.

“Sebagian korban berharap langkah hukum yang diambil bisa menghentikan tindakan serupa dari owner. Pelaku sudah berulang kali melakukan hal ini, jadi harus segera dihentikan,” ungkap salah satu korban.