- Advertisement -

Pemkot Bandung: Volume Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti Berkurang

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pemkot Bandung terus berupaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat.

Dilansir dari detik.com, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi menyebutkan bahwa dalam 10 bulan terakhir, pembuangan sampah dari Kota Bandung ke TPA tersebut mengalami penurunan signifikan, dari 240 ritase atau sekitar 1.200-1.300 ton per hari menjadi 171 ritase atau sekitar 900-1.000 ton per hari.

“Jadi sekarang sampah yang dibuang ke TPA itu sekitar 900 sampai 1.000 ton, kalau dulu kan sekitar 1.200 sampai 1.300 jadi ada penurunan,” ucap Dudy, Kamis (19/9/2024).

Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh beroperasinya TPST Gedebage, yang di dalamnya terdapat pengolahan sampah organik menjadi pakan maggot. Dengan berkurangnya sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti, Pemkot Bandung berharap dapat lebih efektif mengelola limbah kota.

“Di Gedebage kan sampah organiknya menjadi pakan maggot, kemudian jadi kompos juga, ini terus kita jalankan karena memang ke depan kita ingin lebih banyak lagi pengolahan di sumber,” tuturnya.

Selama Januari hingga Juni 2024, total sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti mencapai 183.854,05 ton, dengan rincian sebagai berikut: Januari 29.105,02 ton, Februari 30.086,06 ton, Maret 33.486,6 ton, April 31.576,41 ton, Mei 31.160,86 ton, dan Juni 28.439,1 ton.

Kabid PPLB3, Salman Faruq, juga menekankan bahwa produksi sampah di Kota Bandung masih mencapai 1.500-1.600 ton per hari. Namun, melalui berbagai program seperti bank sampah dan kawasan bebas sampah, Pemkot Bandung terus berusaha menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA, sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

“Kalau rata-rata (produksi) 1.500-1.600 ton per hari, jadi kita kirim ke Sarimukti hanya 1.100 ton, jadi sudah ada pengurangan 400 ton per hari. Jadi upaya pengurangan ini dari berbagai sektor,” terangnya.

“Ini merupakan dampak ritase pengurangan, sebelum kedaruratan kita bisa di 240 ritase bisa 1.300 ton dan sekarang sudah semakin berkurang, sekarang di 180 ritase per hari sehingga kita menjaga terus TPS yang ada di Kota Bandung,” pungkas Salman.