BANDUNG, infobdg.com – Intensitas hujan yang cukup tinggi di Kota Bandung membuat permasalahan banjir mencuat kembali. Hal ini pun ditanggapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Dikatakan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, pihaknya akan terus berupaya menangani banjir di Kota Bandung. Beragam program dan inovasi akan terus dicoba agar dapat meminimalisir banjir.
Seperti diketahui, banjir melanda beberapa titik wilayah di Kota Bandung, salah satunya Gang Citepus RW 03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar. Dilaporkan sebanyak empat rumah roboh akibat tergerus aliran Sungai Citepus, pada Kamis (24/12) lalu.
“Upaya-upaya untuk penanganan banjir ini akan kita lakukan dengan berbagai metode dan teknologi,” kata Oded, saat meninjau lokasi banjir, Jumat (25/12).
Salah satu upayanya, kata Oded, yaitu dengan menggunakan metode sumur imbuhan dalam. Ia berharap, dengan metode itu penanganan banjir di Kota Bandung dapat teratasi.
Meski begitu, Oded berharap masyarakat bisa menjaga kewaspadaaanya dalam menghadapi musim hujan ini. Salah satunya, masyarakat harus disiplin menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
“Saya terus memberikan imbauan kepada kewilayahan dan para Camat untuk disampaikan kepada masyarakat,” tutur dia.
“Masyarakat agar waspada dan lebih hati-hati menghadapi penghujan ini terutama yang tinggal di bantaran sungai,” imbuh Oded.
Saat peninjauan tersebut, Oded didampingi juga oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus pada penanganan banjir dengan metode sumur imbuhan dalam.
Pada tahun 2020 ini sudah ada sekitar 10 sumur imbuhan dalam yang sudah dibuat dan diimplementasikan.
“Kalau sekarang fokus penanganan bencana melalui sumur resapan. Tahun depan (2021) kita hanya ada 20 sumur imbuhan dalam,” katanya.
Apabila efektif, Didi akan memperbanyak sumur resapan sebagai solusi percepatan penananganan banjir di Kota Bandung.
“Target kebutuhan 127 titik sumur imbuhan di kawasan-kawasan genangan di Kota Bandung. Selain itu kita juga sedang melakukan pembuatan ‘sediment trap’ di hulu sungai,” tutupnya.