- Advertisement -

Pemkot Bandung Intensifkan Upaya Preventif untuk Penanganan Kasus TBC

Berita Lainnya

BANDUNG,  infobdg.com – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya mengatasi kasus Tuberkulosis (TBC) dengan maksimal. Pada periode Januari – Juni 2024, jumlah kasus TBC di Kota Bandung mencapai 4.800 kasus.

Dilansir dari laman resmi jabarprov.go.id, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, memberikan arahan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menangani kasus ini. Selain fokus pada penyembuhan, Bambang memastikan data dapat diperbarui secara real-time untuk analisis pencapaian.

“Kami terus melakukan pencegahan dengan mempromosikan sanitasi dan pola hidup bersih dan sehat,” kata Bambang melalui Zoom Meeting pada Senin (8/7/2024).

Bambang meminta OPD dan pemerintah wilayah berkolaborasi untuk menekan angka TBC. Penanganan yang optimal, termasuk pemberian obat kepada penderita, diharapkan dapat mempercepat penyembuhan dalam waktu sekitar 6 bulan dan memastikan data tercatat secara real-time.

“Kolaborasi antara dinas dan wilayah harus dilakukan. Data real-time sangat penting untuk pencegahan,” tegasnya.

Bambang juga menekankan pentingnya jadwal pendampingan oleh petugas kesehatan dari puskesmas dan wilayah untuk memastikan obat dikonsumsi tepat waktu. Upaya preventif dan promotif, seperti sosialisasi tentang bahaya TBC, juga diharapkan terus dilakukan oleh kader yang bertugas.

Bambang menambahkan bahwa data harus diperbarui secara maksimal, dengan fokus pada data spasial untuk memudahkan monitoring oleh camat, lurah, RT, dan RW.

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron, menyampaikan bahwa hingga Juni 2024, terdapat 4.800 kasus TBC. Dengan upaya masif, diharapkan terjadi penurunan kasus yang signifikan.

“Pemetaan warga yang terkena TBC penting untuk memastikan penurunan kasus mulai Juli,” tuturnya.

Asep menambahkan bahwa untuk mencapai target pelayanan TBC, diperlukan pemetaan dan data yang selalu diperbarui. Pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

“Masalahnya, berapa banyak dari 4.800 kasus yang sudah sembuh? Penyembuhan TBC memerlukan waktu 6 bulan, sehingga hasilnya harus terkoordinasi pada awal Juli,” ungkap Asep.

Asep juga menekankan pentingnya memiliki satu data yang dikelola oleh Diskominfo untuk memetakan dan berkoordinasi dengan camat. Obat TBC disediakan gratis bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menambahkan bahwa berbagai upaya dilakukan oleh kader puskesmas dan petugas kesehatan untuk melayani masyarakat yang terkena TBC. Data akan dikoordinasikan dengan Diskominfo.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, siap berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pengolahan data TBC di Kota Bandung.

“Kami akan menindaklanjuti arahan Pak Wali mengenai data. Kami akan mengkurasi dan memperbarui data. Besok, kami akan rapatkan langsung,” ungkapnya.