BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Kota Bandung rencananya akan membuat ruang publik di sekitar mata air Tjibadak dengan bangunan Gedong Cai yang merupakan peninggalan Kolonial Belanda di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Ia mengatakan, tempat tersebut merupakan salah satu sumber mata air bagi masyarakat Kota Bandung,
“Ini sudah ada sejak tahun 1921. Memang kelihatannya butuh perhatian juga dari PDAM sebagai salah satu sumber air baku. Karena kelihatannya kurang perhatian,” bebernya, Selasa (25/8).
Menurut Yana, debit air yang berasal dari waterleiding atau pipa saluran air Gedong Cai itu cukup besar, sekitar 200 liter per detik. Kualitas airnya pun dinilai bagus dan bening.
“Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh PDAM. Rasanya bisa memenuhi sebagian kebutuhan air bagi masyarakat Kota Bandung. Letaknya juga di utara dengan gaya gravitasi pasti lebih mudah untuk mendistribusikannya,” terang Yana.
“Saya berharap PDAM sebagai perusahaan daerahnya Pemkot Bandung bisa mengaktivasi lagi dan memelihara tempat ini. Di sekitar sini pun bagus juga untuk wisata alam. Nanti oleh Kadis PU bisa dirancang,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi mengakui, pihaknya tengah merencanakan pembangungan ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar.
“Jadi di sekitar tempat tersebut akan dikembangkan oleh DPU. Untuk sumber mata air tetap dikelola PDAM. Tapi sayang kalau hanya sekedar sumber mata air karena bisa dijadikan ruang publik, wisata heritage, dan lain sebagainya,” ucap dia.
Menurutnya, kawasan di sekitar Gedong Cai yang merupakan bangunan bersejarah dengan sumber mata airnya harus bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk air, penggunaannya bisa banyak seperti budidaya ikan, atau bahkan taman air yang juga menjadi ruang publik. Kalau objek vitalnya seperti di dekat sumber mata air, ada area yang harus steril,” tandasnya.
