BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggalakkan upaya percepatan pembukaan flyover Ciroyom, yang diharapkan segera beroperasi untuk mendukung kereta cepat Jakarta-Bandung. Flyover yang sedang dibangun di wilayah Kecamatan Andir dan Cicendo ini diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengungkapkan bahwa proyek ini mendapat beberapa kendala, salah satunya terkait lalu lintas pengangkutan hewan potong ke Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom di Jalan Arjuna.
“Ada sedikit persoalan terkait pengangkutan hewan potong yang idealnya datang dari rute selatan dan pulangnya ke utara. Namun, belok kiri terhalang oleh bangunan cagar budaya,” ujar Ema, saat melakukan peninjauan pada Rabu (31/1).
Ema menyebutkan, bahwa bangunan cagar budaya tersebut rencananya akan digeser tanpa mengubah bentuk aslinya. Ia menekankan pentingnya penggeseran ini untuk kelancaran arus lalu lintas.
“Kita tidak mungkin menghilangkan nilai cagar budaya. Artinya, dari perspektif kebijakan, kita ini melindungi. Kenapa saya mendorong itu? Saya hanya melihat aspek kepentingan yang luas,” tambahnya.
Meskipun Ema memahami pentingnya pelestarian cagar budaya, ia berargumentasi bahwa penggeseran tersebut diperlukan untuk kepentingan masyarakat yang melintas dan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik, khususnya dalam pengangkutan hewan potong.
Saat ini, kendaraan yang membawa hewan potong melakukan kontra flow saat keluar dari RPH, menimbulkan gangguan lalu lintas sementara. Ema mengingatkan bahwa ini tidak boleh menjadi masalah permanen.
Ema juga menginstruksikan kepada Camat Cicendo dan Andir agar tidak ada aktivitas lain, seperti pedagang kaki lima (PKL), di bawah jembatan layang tersebut. Ia menegaskan bahwa ruang di bawah jembatan tersebut harus dijadikan ruang terbuka publik untuk masyarakat.
“Dari aspek estetika juga harus kita perhatikan. Saya minta Pak Camat untuk segera mentertibkan,” tandas Ema.***
