BANDUNG, infobdg.com – Meskipun sejumlah sektor telah dilakukan relaksasi, namun kunjungan wisatawan ke Kota Bandung di masa pandemi Covid-19 masih minim. Okupansi hotel di Kota Bandung pun baru mencapai 20-40% saja, sedangkan kunjungan ke tempat hiburan masih di bawah 10%.
“Okupansi hotel hanya 20-40%. Tempat hiburan tidak lebih dari 10%, sangat kecil,” ungkap Kepala Seksi Destinasi Pariwisata, Faisal Tachir, Rabu (14/10).
Menurutnya, ada beragam faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Salah satunya karena masih berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Pengetatan PSBB ini berdampak pada kondisi sekarang itu yang di bawah 10%,” katanya.
Dari 232 tempat hiburan yang ada di Kota Bandung pun, baru 122 tempat yang mendapatkan relaksasi. Adapun sektor hiburan yang belum diijinkan beroperasi yaitu tempat hiburan anak dan panti pijat.
“Lokasi yang belum belum dibuka itu area bermain anak, seperti taman lalu lintas. Salon sudah (buka) itu rekomendasi dari Disdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian),” terangnya.
Sejumlah tempat hiburan yang telah beroperasi pun, dikatakan Faisal masih minim pengunjungnya. Salah satunya jasa pariwisata karoke.
“Berdasarkan laporan untuk tempat hiburan pengguna pariwisata Kota Bandung masih sepi. Kalau misalnya contoh di karaoke ada 14 ruangan, hanya digunakan 7 ruangan. Itu sesuai dengan aturan 50%. Dari 7 ruangan, itu paling 3 ruangan yang digunakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, tahapan mitigasi masih akan berlanjut sampai Desember 2020 mendatang. Namun, pada tahun 2021 akan mulai masuk pada tahapan recovery.
“Sektor pariwisata terus berkembang pada tahun 2021. Itu recovery (pemulihan),” pungkasnya.