BANDUNG, infobdg.com – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, kini tengah berupaya mewujudkan Bandung menjadi kota metropolitan. Ia menyatakan, pembangunan Kota Bandung akan mengarah pada integrasi bersama kota/kabupaten di sekitarnya.
“Dari sisi kebijakan saya berharap sekarang ini sudah tidak lagi parsial hanya untuk Kota Bandung, tapi bagaimana harus membangun Kota Bandung dengan konsep terintegrasi untuk Metropolitan Bandung Raya, ini yang harus dilakukan ke depan,” terang Oded, di Balai Kota Bandung, Kamis (12/3).
Oded memaparkan, arah pembangunan terintegrasi Kota Bandung ini telah menjadi konsep rancangannya, selama menjabat periode 2018-2023. Sejak menjabat, ia langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ikhtiar dan upaya Oded lantas membuahkan hasil. Pada 20 Januari 2020 lalu, pembangunan Bandung Metropolitan disepakati oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini tentu menjadi sinyal positif, sebab konsep pembangunan terintegrasi Kota Bandung bakal terakselerasi dengan dukungan dari pemerintah pusat.
“Ini sesungguhnya sudah berjalan. Progresnya dimulai dari sejak saya dilantik. Sebulan kemudian saya mencoba untuk berkomunikasi berkolaborasi dengan kementerian PPN/Bappennas. Alhamdulillah progresnya ada MOU kemudian membuat tim dan kemarin 20 Januari 2020 sudah menjadi program strategis nasional membangun konsep Bandung Raya,” bebernya.
Oded mengungkapkan, konsep pembangunan terintegrasi ini meliputi banyak aspek yang menjadi solusi untuk beragam masalah sosial seperti perekonomian, kemacetan, hingga banjir. Hal ini tentu membutuhkan dana yang cukup besar, agar pemerintah bisa mewujudkan Metropolitan Bandung Raya.
“Sudah tanda tangan Pak Jokowi di angka 42,4 Triliun. Berbagai macam infrastruktur, perhubungan, ekonomi, dan termasuk penanganan banjir. Barusan saya kaget malah informasi dari Bappenas untuk Bandung Raya dibutuhkannya di angka Rp 102 triliun. Alhamdulillah dari Pak Jokowi sudah ada,” jelas Oded.
Menurut Oded, untuk membangun Metropolitan Bandung Raya diantaranya perlu dukungan infrastruktur transportasi yang memadai. Ia sendiri saat ini tengah fokus merealisasikan pembangunan jembatan layang di sejumlah ruas jalan untuk memperlancar akses ke Kota Bandung.
Selain itu, Oded terus mengupayakan pembangunan transportasi massal yang menghubungkan kota/kabupaten di sekitar Bandung Raya agar terealisasi sesuai harapan. Hal ini sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi beban masalah lalu lintas.
“Contohnya di Kota Bandung dalam waktu dekat akan dibangun lagi flyover di kopo, disebutkan tadi di angka Rp 351 miliar. Untuk yang terintegrasinya itu yang kita prioritaskan itu LRT dari Tegalluar ke Bandung itu termasuk PSN juga, belum lagi angkutan massal dari Kota Bandung ke Cimahi, ke KBB bahkan sampai ke Sumedang,” ujar Oded.
Ia menegaskan, masalah transportasi ini merupakan salah satu fokus utama dalam pembangunan infrastruktur di Kota Bandung, tak terlepas dari wilayah Bandung yang menjadi pusat kegiatan masyarakat di sekitar Bandung Raya.
“Dengan adanya pembangunan terintegrasi metropolitan ini akan memudahkan mobilitas warga masyarakat yang masuk ke Bandung. Sekarang kan kita penduduk kalau malam hari 2,5 juta kalau siang hari dengan masuknya dari tetangga-tetangga kita hampir 4 juta,” tandas Oded.