- Advertisement -

Mengenal Paribasa Sunda (Bagian 2)

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Paribasa atau peribahasa Sunda adalah produk dari warisan budaya berupa ungkapan atau pepatah yang mencerminkan situasi kehidupan sehari-hari.

Walaupun zaman dan budaya sudah berubah, namun masih ada bentuk paribasa yang bisa diterapkan dalam konteks apapun, dalam keadaan dan zaman apapun, paribasa tersebut bisa dibilang adiluhung (bernilai tinggi).

Beberapa Wargi Bandung mungkin sudah mengenal paribasa ini dan merasa tidak asing di telinga. Bagi Wargi Bandung yang belum mengenal banyak atau bahkan belum mengenal paribasa Sunda ini. Mimin mau ingetin lagi beberapa paribasa Sunda yang sering dipakai nih, berikut daftar paribasa dan artinya.

Ngukur ka kujur, nimbang ka awak
Artinya: Tau diri, mengeluarkan uang untuk keperluan hidup harus disesuaikan dengan penghasilan.

Halodo sataun lantis ku hujan sapoé
Artinya: Perbuatan baik yang telah lama dilakukan hilang atau dilupakan begitu saja oleh karena suatu perbuatan jelek

Daék macok, embung dipacok
Artinya: Orang licik yang mau untung sendiri, mau minta tapi tidak mau dipinta.

Gedé gunung pananggeuhan
Artinya: Punya beking orang kaya atau penguasa yang bisa menolong jika mengalami kesulitan atau membutuhkan pertolongan.

Hambur bacot murah congcot
Artinya: Perkataanya tajam tapi suka memberi atau dermawan.

Boga saku dua
Artinya: Harus waspada tidak mudah dibodohi.

Caang bulan opat welas, jalan gedé sasapuan
Artinya: Berhati lapang, ikhlas tak punya hati buruk.

Kawas hayam keur endogan
Artinya: Ke sana ke mari, tidak bisa tinggal diam, tidak sabaran atau gelisah menunggu sesuatu yang ditunggu-tunggu.

Lungguh timbuh andameli
Artinya: Pendiam, sopan santun, dan baik.

Mun teu ngoprék, moal nyapék
Artinya: Jika tidak berusaha tidak akan mendapat bekal penghasilan untuk menyambung hidup.

Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang
Artinya: Berbicara harus tepat, jelas dan bermakna.

Piritan milu endogan
Artinya: Ikut-ikutan pada urusan karena terbawa arus, bukan atas dasar keinginan sendiri.

Nah, itulah beberapa paribasa Sunda yang masih sering terucap. Paribasa apalagi yang Wargi Bandung sering denger atau temui? Semoga kita bisa selalu melestarikan budaya leluhur kita ya Wargi Bandung.