BANDUNG, infobdg.com – Setiap 1 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Buruh Internasional. Peringatan itu pun dirayakan di Jawa Barat. Sekitar 1500 buruh dari 31 serikat pekerja di Jawa Barat memperingatinya dengan cara kreatif, positif, dan bermanfaat.
Peringatan Mayday tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkolaborasi dengan Serikat Buruh dan Asosiasi Pengusaha Indoesia (Apindo) Jawa Barat menggelar Demo Creation of Labour (DCL) bertema “May Day is Creative Day” pada Rabu (1/5), di halaman kantor Disnakertrans Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta no 532, Bandung.
Dalam gelaran ini, perwakilan buruh masing-masing menyampaikan aspirasi, tuntutan, dan harapan untuk kesejahteraan buruh dalam aksi demonstrasi. Dalam aksi ini, orasi para buruh dinilai dan diapresiasi oleh para ahli ketenagakerjaan.
Selain “unjuk rasa” kreatif, Mayday pun diisi dengan demo art, sebuah saluran bagi para buruh yang memiliki bakat seni, untuk menunjukkan bakat-bakatnya. Ada pula demo kuliner, yang menampilkan hasil pelatihan kuliner keluarga pekerja. Pun demo solution, yaitu ruang bersama untuk menyampaikan aspirasi langsung para buruh dengan pemerintah.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menginginkan Mayday tahun ini menjadi awal perubahan mindset Hari Buruh yang harusnya menyenangkan dan kreatif, namun aspirasinya tetap tersampaikan.
“Kami ingin Mayday ini menjadi awal kita mendorong perubahan mindset bahwa May Day itu menyenangkan. Pemerintah sudah menetapkan jadi hari libur nasional maka kita isi dengan lebih bermanfaat, kreatif, dan upaya mencari inovasi dan solusi permasalahan ketenagakerjaan,” tutur Kang Emil, sapaan akrabnya, Rabu (5/1)
Emil mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen mencari solusi dan inovasi untuk memperjuangkan hak buruh di Jawa Barat. Oleh karena itu, ia membuka ruang selebar-lebarnya untuk memudahkan komunikasi dengan para buruh. Ia berharap, pertemuan dengan para buruh ini tidak hanya saat peringatan Mayday saja, tetapi bisa rutin terjalin minimal 3-4 bulan sekali.
“Mari kita rutinkan komunikasi, kita ketemu tiga atau empat bulan sekali, jangan tiap May Day. Ini untuk memecahkan permasalahan secara bersama,” pungkasnya.
Kebijakan inovatif yang akan diberlakukan tahun ini yakni mewajibkan perusahaan membangun apartemen khusus buruh yang lokasinya bersebelahan dengan tempat kerja, sehingga buruh tidak perlu mengeluarkan ongkos lagi untuk ke tempat kerja. Apartemen ini rencananya akan dibangun oleh Real Estate Indonesia, di mana perusahaan hanya tinggal menyiapkan lahannya saja.
“Kebijakan inovatif sedang kita tingkatkan di antaranya membangun apartemen khusus buruh di sebelah pabrik, sehingga suatu hari buruh tidak ada pengeluaran transportasi karena tinggal di sebelah tempat kerja. Sehingga buruh bisa menabung dan kesejahteraan meningkat. Regulasinya sedang kami persiapkan,” tandas Emil.