BANDUNG, infobdg.com – Viral berkat video promosi Ade Londok, kini penjualan Odading Mang Oleh di Kota Bandung meningkat pesat. Pasalnya, dalam kurun waktu satu minggu ini, Odading Mang Oleh ramai diserbu masyarakat.
Bukan hanya warga Kota Bandung saja yang penasaran akan rasa dari Odading Mang Oleh, tapi banyak juga masyarakat luar kota yang rela antri panjang demi mencicipi odading yang terletak di Jalan Baranangsiang ini.
Diakui Susan, salah satu anak dari penjual odading viral Mang Oleh, bahwa banyak masyarakat luar kota yang sampai menginap di mobilnya sendiri untuk sekadar jajan odading buatan bapaknya ini.
“Seminggu ini gara-gara viral jadi rame banget. Bahkan banyak dari orang luar kota datang kesini, kemarin juga ada yang dari Wonogiri, sampai rela tidur di mobilnya cuma buat jajan odading bapak,” ujar Susan, ditemui Infobdg di lokasi jualan Odading Mang Oleh, Jumat (18/9).
Sebelum viral, Odading Mang Oleh biasa buka mulai pukul 6 pagi hingga 6 sore. Setiap harinya, Mang Oleh memproduksi sekitar 15-20 kg adonan odading.
Perubahan signifikan pun dirasakan Susan sejak Odading Mang Oleh ini viral. Ia mengungkapkan, saat ini produksi odading bertambah menjadi seratus kilogram setiap harinya, dengan omset yang meningkat hingga sepuluh kali lipat dari biasanya.
“Iya sekarang tembus sepuluh kali lipat dari biasanya, Alhamdulillah,” katanya.
Karena permintaan tinggi dan antusiasme masyarakat yang membeludak, kini Odading Mang Oleh menerapkan sistem nomer antrian.
“Karena terlalu banyak dan antrinya sampai jalanan, sekarang jadi dibatas cuma tiga ratus antrian. Karena kalau enggak pakai antrian kasian pembelinya,” ujar Susan.
Sistem nomor antrian tersebut baru diterapkan tiga hari belakangan ini. Sebab selain untuk menjaga protokol kesehatan, hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penjualan agar lebih teratur dan tidak menyebabkan kerumunan.
“Iya jadi pembeli bisa neduh atau pulang dulu gitu, dan nanti tinggal balik lagi untuk diambil,” tambah Susan.
Sebelum viral, Odading Mang Oleh sudah terkenal dan ramai sejak 1987. Cukup mengeluarkan kocek mulai dari Rp 1.500 saja, masyarakat sudah bisa mencicipi odading legenda di Kota Bandung ini. (*Widi RM*)