BANDUNG, infobdg.com – Untuk mengurangi defisit air bersih, PDAM Tirtawening Kota Bandung akan menarik air Waduk Saguling. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan 100% warga Kota Bandung, PDAM Tirtawening membutuhkan kapasitas total air sebesar 6000 liter per detik.
Sedangkan, proyeksi kebutuhan air PDAM Tirtawening Kota Bandung pada 2021 yaitu kapasitas air sebesar 3500 liter per detik.
Oleh karena hal tersebut, PDAM Tirtawening melakukan perjanjian kerja sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk penyediaan curah air, di Kantor PDAM Tirtawening, Selasa (2/12).
Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengantisipasi kedatangan air di masa yang akan datang. Penanpora kerja sama disaksikan secara langsung oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Kerja sama yang diusung saat ini adalah kerja sama untuk studi kelayakan atau studi pra kelayakan. Hal itu dilaksanakan selama 6 bulan ke depan.
Jika layak, maka pada akhir tahun 2021 akan langsung dilaksanakan lelang konstruksi. Sehingga proyek pembangunan infrastrukturnya akan dimulai pada tahun 2022 dengan masa satu tahun pembangunan.
Rencananya, pembangunan tuntas pada tahun 2023 dengan jarak sekitar 15-16 KM. Air yang bersumber dari Curug Jompong ini bisa langsung didistribusikan ke PDAM Kota Bandung kepada masyarakat.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial berharap, kerja sama ini dapat terwujud. Meski pun pasti menimbulkan risiko. Manajemen risiko harus dikelola bersama sama agar tidak mempengaruhi pelaksanaan kerja sama ke depan.
“Mudah mudahan proyek ini bisa terwujud. Karena sebelumnya Mang Oded juga tidak menyangka bahwa air dari Saguling dapat dialirkan ke Kota Bandung,” ujarnya usai acara.
Sementara itu, Direktur PDAM Kota Bandung, Sonny Salimi berharap, masyarakat Kota Bandung dapat melihat dan mengerti bahwa untuk memenuhi kebutuhan air di Kota Bandung memerlukan sebuah usaha yang keras.
Termasuk harus membangun infrastruktur untuk menarik air dari Saguling yang letak geografisnya lebih rendah dibandingkan Kota Bandung.
“Proyek ini pasti membutuhkan alat pompa untuk dapat menarik air hingga ke Kota Bandung,” katanya.
Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama ini, Dirut Perum Jasa Tirta II, Imam Santoso, dan Ketua Dewan Pengawas PDAM, Asep Saeful Gufron.