BANDUNG, infobdg.com – Kuliner khas Sunda di Bandung terkenal dengan berbagai macam sambalnya yang unik. Nah berikut ini adalah sebagian tempat makan sambal yang Seuhah (pedas) di Bandung yang pernah dimuat pada Rubrik Foodholic Hari Umum Pikiran Rakyat pada Minggu (7/7/2013) diriset oleh Putri Khaira A dan Garry Gumelar P. Silakan disimak dan disantap.. 🙂
Rumah Makan Khas Sunda Cibiuk
Jl. Soekarno-Hatta No. 508 Bandung
Waktu Buka: 9.00-22.00 WIB
Harga: Rp 6.600 (sambal) – Rp 28.00-42.000 (paket nasi)
Deskripsi : Sambal andalan rumah makan khas sunda ini adalah sambal cibiuk. Cibiuk adalah salah satu tempat di wilayah Kabupaten Garut. Konon, sambal cibiuk merupakan warisan Eyang Fatimah, putrid salah seorang penyebar agama Ismal di utara Garut pada abad ke-18.
Sambal buatan Eyang Fatimah tersebut kemudian diturunkan dari generasi ke generasi hingga akhirnya menjadi salah satu sambal khas masyarakat Cibiuk. Racikan berbagai bahan alami sambal tersebut akan menghasilkan rasa pedas namun tidak meninggalkan panas di mulut.
Jenis sambal ini unik dan sensasi rasanya khas yang didominasi warna hijau. Ada dua belas jenis sambal yang dapat dipilih antara lain sambal merah kemangi, sambal kecap, sambal terasi goring, sambal amgga, sambal ijo kemangi, sambal bajak, sambal dadak, sambal ceurik, sambal kencur, sambal barathayuda, sambal laksa, dan sambal oncom. Terkecuali sambal cibiuk, semua sambal dapat dicicipi secara gratis!
Warung Bancakan
Jl. Trunojoyo No. 62 Kota Bandung
Waktu buka: 10.00-22.00 (Senin-Sabtu), 7.00-22.00 (Minggu)
Harga: Rp 3.000 (sambal), Rp 18.000-Rp 40.000 (paket nasi lengkap)
Deskripsi: Bukan warung Sunda namanya kalau tidak menyajikan hidangan dengan bermacam-macam sambal. Begitu pula dengan Warung Bancakan. Sebagai tempat makan yang menyediakan berbagai macam hidangan sunda, dengan setidaknya empat macam varian sambal, yaitu sambal ceurik, sambal hejo, sambal oncom, dan sambal dayang sumbi.
Sambal Ceurik, seperti namanya dapat membuat sebagan orang mengeluarkan air mata ketika menyantapnya. Namun Ceurik (menangis) ada yang dilekatkan pada olahan cabai merah keriting dan terasi. Selain itu, ada lagi sambal yang namanya tak kalah unik, yaitu Sambal Dayang Sumbi yang disajikan dengan ikan peda.
Abah Barna, pemilik Warung Bancakan menjelaskan bahwa sambal tersebut diberi nama dayang sumbi karena dibuat setelah gorengan ikan peda selesai dimasak. Sambal muncul belakangan seperti sangkuriang yang kesiangan pada Legenda Gunung Tangkuban-parahu. Selain sambal ceurik dan sambal dayang sumbi, dua sambal lainnya yang tertera dalam menu Warung Bancakan adalah sambal hejo dan sambal oncom.
Rumah Makan Sari Rasa (Sambal Hejo)
Jl. Natuna No. 29 dan Jl. Katamso No. 49 Kota Bandung
Waktu buka: 8.00-20.00 (Senin-Minggu)
Harga: Rp 11.00-Rp 24.500 (paket nasi)
Deskripsi: Sesuai dengan nama rumah makannya, tempat ini hanya menyajikan satu macam sambal, yakni sambal hejo (hijau) sebagia menu unggulan. Sembal ini rasanya tidak terlalu pedas, meskipun menggunakan cabai rawit hijau sebagai bahan dasarnya.
Namun, sambal ini sangat menyegarkan karena dicampur dengan potongan tomah jijau yang ikut diulek kasar. Pada saat yang sama, ketika menyantap sambal ini akan menyeruak aroma rempah kencur yang cukup kuat. Aroma kencur yang tercium hidung akan sangat terasa di mulut ini ikut menggoda penyantapnya untuk terus menerus mencocolkan nasi hangat pada sambal.
Selain itu, terdapat pula pilihan menu lain yang tak kalah sedapnya seperti cimplung atau perkedel kentang yang juga menjadi favorit, ayam goring, serta berbagai macam pepes. Aneka menu ini dihidangkan langsung dimeja, sehingga kita dapat leluasa memilih langsung aneka hidangan tersebut
Reds Dipo
Jl. Dipati Ukur No. 1 Kota Bandung
Waktu buka: 10.00-22.00 (Senin –Jumat), 10.00-23.00 (Sabtu-Minggu)
Harga: Rp 23.000-33.000 (paket nasi lengkap)
Deskripsi: Meski mengandalkan menu berupa berbagai olahan ikan. Reds Dipo juga memiliki hidangan sambal yang dibuat dari potongan cabai rawit yang sangat pedas. Reds Dipo pun menamainya sebagai sambal “Mike Tyson”. Bagi yang ingin level kepedasannya lebih rendah, maka ada sambal “Chris John”.
Menyajikan berbagai jenis ikan, seperti kerapu, bawal, gurame, ikan ayam-ayam, atau barakuda.
Salah satu menu terbarunya adalah gurame sambal matah. Berasal dari Bali, sambal yang terdiri atas cabai, bawang, daun jeruk, serai yang diberi air jeruk nipis ini rasanya segar dan tidak terlampau pedas, serta pas disajikan dengan filler gurame goring.
Di Reds Dipo, penungjung boleh memesan bumbu sesuai selera. Ada bumbu original yang hanya dibalur kecap dan mentega ada pula bumbu seafood yang kaya akan bumbu rempah.
Alas Daun
Jl. Citarum No. 34 Kota Bandung
Waktu buka: 10.00-22.00
Harga: Rp 3.000 (sambal seafood), Rp 3.500 (sambal lainnya)
Deskripsi: Di rumah makan yang mengusung tema masakan khas Sunda ini pengunjung bias menikmati lima jenis sambal. Jika diurutkan dari yang paling pedas, sambal yang pertama adalah sambal halilintar, kemudian sambal seafood, sambal dadak, sambal terasi dan sambal hejo.
Sesuai dengan namanya, Sambal halilintar memang jenis sambal paling pedas yang disediakan restoran ini. Bahkan baku utamanya adalah cabai rawit jenis cengek domba. Sementara sambal seafood merupakan jenis sambal yang cocok disantap bersama aneka hidangan laut. Misalnya ikan bakar atau udang.
Selain berisi potongan seafood juga memakai irisan batang serai yang diulek kasar. Bahan inilah yang mampu menetralisasi bahan amis dari ikan atau udang sehingga lebih segar di santap. Sesuai dengan namanya, penyajian di restoran ini tidak berasalkan piring melainkan daun pisang dengan penyajian ala prasmanan.
Kampung Daun
Jl. Sersan Bajuri KM 4,7 No. 88 RRI Triniti Villas, Kab. Bandung Barat
Waktu buka: 11.00-23.00 (Minggu-Jumat), 11.00-24.00 (Sabtu dan hari libur)
Harga: Rp 80.000-Rp 87.500 (2 paket nasi lengkap)
Deskripsi: Dari jajaran menu barat dan nusantara yang dimiliki Kampung Daun, penikmat kuliner dapat menemukan tiga jenis sambal yang disandingkan dengan olahan gurame. Menu tersebut adalah gurame goring sambal cobek, gurame goring sambal terasi dan gurame bakar sambal kecap.
Pemandangan dan udara sejuk khas pegunungan akan menemani wisata kuliner disini. Saung-saung dan gemericik air serta suasana yang hijau memberikan suasana tenang. Perpaduan makanan dan konsep perkampungan tradisional bertema alami menjadi andalan Kampung Daun yang cocok untuk bersantai, menjauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Tak heran, pengunjung pada hari-hari libur dan akhir pecan selalu membludak, sehingga tak jarang kita harus masuk daftar runggu untuk menikmati hidangannya.
Bebek H Slamet
Jl. LLRE Martadinata (Jl. Riau) No 171 – Jl. Soekarno Hatta No. 771 – Jl. Lodaya 105 Kota Bandung
Waktu buka: 10.30-22.30
Harga: Rp 1.000 (sambal korek), Rp 22.500-Rp 23.500 (paket nasi)
Deskripsi: Tahun 1986 di Kartosuro, Pak Slamet telah menemukan racikan sambal ini. Namanya sambal korek. Ulekan cengek domba dan bawah putihyna memberikan rasa gurih di lidah. Minyak goring bebek yang tercampur akan menambah kenikmatan penikma kuliner saat menyantap mentog (dada bebek) atau tepong (paha bebek) yang digoreng dengan renyah. Jangan khawatir, dada ayam kampong yang sudah disiapkan sebagai alternative lain pengganti bebek.
Waspadai kepedasannya, karena saat bertemu dengan nasi putih hangat serta daging bebek yang gurih, akan membuat kita tak berhenti untuk meneguk air putih. Pedasnya cocok dimakan saat hujan mengguyur agar badan terasa hangat. Kenikmatan rasa Rumah Makan Bebek Goreng H Slamat ini telah menyebar ke Solo, Bali, Surabaya, Bandung, hingga Jakarta.