BANDUNG, infobdg.com – Guna menekan mobilitas masyarakat agar tak terjadi kerumunan, Polrestabes Bandung terus melanjutkan kebijakan buka tutup jalan.
Dikatakan Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, Kompol Rano Hadiyanto, bahwa kebijakan buka-tutup di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung cukup efektif menurunkan penyebaran Covid-19.
“Berdasarkan data dari dinas kesehatan, di lokasi penutupan jalan penyebaran Covid-19 menurun sekitar 25% jadi ada efek yang berdampak,” tutur Rano, Kamis (25/2).
Menurutnya, kebijakan buka-tutup jalan di 23 titik telah diperhitungkan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Sehingga, ketika terjadi penumpukan di ruas-ruas jalan tertentu, pihaknya sudah siap melakukan antisipasi penguraian.
“Ada penumpukan di ruas-ruas jalan tertentu. Misalnya saat Riau ditutup, maka ada penutupan di Trunojoyo-Tamansari. Itu sudah kami antisipasi dengan cara penguraian,” beber Rano.
Untuk waktu buka-tutup jalan, Rano memastikan masih tetap sama, yakni mulai pukul 18.00 dan di buka kembali pukul 05.00. Namun, untuk Jalan Dipatiukur masih ditutup lebih awal, yaitu pukul 17.00.
“Jam-jam tersebut jam puncak di mana masyarakat keinginan untuk berkerumunnya cukup tinggi. Sehingga penutupan jalan bisa mencegah untuk berkerumun,” terang dia.
Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi PPKM Mikro beberapa waktu lalu, pihaknya menilai kebijakan tersebut berhasil menurunkan kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung.
“Bahkan Diskar PB menyatakan, kebakaran di kota Bandung menurun 50%, dikarenakan jalan ditutup dan mereka memilih diam di rumah sehingga keamanan instalasi listrik lebih terjaga,” akunya.
Ia berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan agar kasus Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Sehingga, masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas secara normal.
“Ke depan kalau sudah kondusif, pimpinan menyatakan Kota Bandung clear, bisa dilaksanakan penormalan kembali,” tandas Rano.