BANDUNG, infobdg.com – Warga Jawa Barat diminta mematuhi aturan pemerintah dengan tidak mudik pada waktu yang ditentukan, mengingat ledakan kasus Covid-19 seperti di India bisa saja terjadi di Indonesia apabila warga tidak patuh dengan memaksa mudik pada lebaran tahun ini.
Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan akrabnya itu menuturkan, bahwa presiden khawatir jika aktivitas masyarakat tidak dibatasi karena merasa sukses vaksinasi, Indonesia akan bernasib sama seperti India.
“Presiden punya rasa kekhawatiran terkait mudik. Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran. Tadi presiden menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat,” beber Emil, usai rapat koordinasi kepala daerah seluruh Indonesia bersama Presiden RI secara virtual, Kamis (29/4).
Menurutnya, pemerintah melarang mudik bukan untuk menghalangi silaturahim dengan keluarga di kampung halaman, akan tetapi untuk melindungi masyarakat dalam kerangka yang lebih besar, yakni keselamatan bangsa dan negara.
Sejak instruksi larangan mudik dikeluarkan pemerintah pusat, Jabar sudah menyiapkan strategi pembatasan penyekatan di sejumlah titik guna mengantisipasi pergerakan pemudik.
“Jabar sudah menyiapkan rencana pembatasan penyekatan di jalan utama maupun jalan tikus,” katanya.
Kondisi di India saat ini kian memprihatinkan. Media bahkan menyebutnya dengan istilah ‘tsunami’ Covid-19. Kini di negara itu, kasus positif per hari mencapai 300.000 orang, dan meninggal 200.000 orang. Tiap dua jam, ada 115 pasien meninggal.
Saking parahnya. para petugas di pusat krematorium kewalahan karena terus menerima jenazah. Otoritas setempat mempertimbangkan jenazah akan dibakar di jalanan jika krematorium penuh.