BANDUNG, infobdg.com – Sebanyak sembilan bioskop di Kota Bandung telah diizinkan untuk beroperasi kembali. Hal ini dilakukan setelah para pengelola melakukan simulasi dan membuat pernyataan akan menerapkan standar protokol kesehatan yang sangat ketat agar tidak timbul klaster baru.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan, perizinan bioskop ini telah diberikan sejak sebulan yang lalu. Namun, karena proses impor filmnya memakan waktu, sehingga baru dibuka 9 Oktober 2020 lalu.
“Kurang lebih satu setengah bulan lalu sudah diberikan izin, tapi proses impor filmnya yang cukup lama. Baru tanggal 9 kemarin itu, mereka baru siap dan mereka buka,” kata Yana, Senin (12/10).
Dari simulasi, Yana mengatakan, standar protokol kesehatan dilaksanakan dengan cukup baik. Ia pun meminta para pengelola untuk memperbaiki sirkulasi udara, sebab bioskop berada di ruangan yang tertutup.
“Waktu itu (simulasi) kita minta salah satunya memperbaiki sirkulasi, exhaust, setelah ditinjau lagi memang mereka sudah lakukan,” katanya.
“Klausul lainnya, mereka mengisi surat pernyataan. Jika ternyata tidak menerapkan standar protokol yang sangat ketat dan terjadi klaster baru, mereka harus tutup lagi. Jadi rambunya sudah cukup,” tambahnya.
Terkait dengan relaksasi bioskop disaat Kota Bandung menyandang status zona merah dari Pemrov Jabar, Yana menjelaskan, saat ini angkat reproduksi (Rt) virus berada di bawah angka 1. Hal itu menunjukkan bahwa pandemi covid-19 di Kota Bandung ini sudah relatif terkendali.
“Sebetulnya, sejak Juni sampai hari ini angka reproduksi virus di Kota Bandung di bawah angka 1. Tapi pada 20-23 September itu cukup tinggi menyentuh 1,22,” ungkap Yana.
Yana pun mengatakan, kenaikan itu merupakan konsekuensi dari tes masif yang dilakukan pada 3000-an ASN, dan 10 persen diantaranya dinyatakan positif.
“Alhamdulillah, sekarang sejak 24 September sampai hari ini kita di bawah 1. ASN sekitar 320 orang yang positif itu juga rata-rata OTG (Orang Tanpa Gejala). Kemarin pun sudah sembuh semua,” jelasnya.
Meski telah beroperasi, Yana menilai kunjungan ke bioskop masih terhitung sedikit. Bioskop pun hanya menerima 4-5 orang saja di setiap studionya, sebab masyarakat masih khawatir untuk beraktivitas di ruangan tertutup.
“Meskipun kita juga sangat berhati-hati merelaksasi sektor ekonomi. Karena tidak hanya sekedar menerapkan standar protokol kesehatan saja,” katanya.
Sedangkan untuk sekolah, Yana mengatakan, kebijakannya menunggu dari Pemerintah Pusat. Meskipun begitu, Pemkot Bandung pun tetap melakukan koordinasi terkait pembelajaran dengan Dinas Pendidikan (Disdik).
“Kita pun sudah berdiskusi dengan Disdik. Salah satunya kita membantu soal konten materi pelajaran yang bisa diakses di channel TV. Tapi, kita juga tetap menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk sekolah,” pungkas Yana.