ARTIKEL, infobdg.com – Pandemi Covid-19 yang sudah setahun melanda tanah air memaksa masyarakat untuk memulai adaptasi kebiasaan baru. Hampir seluruh sektor terdampak, tak terkecuali usaha ritel.
Bisa dibilang, usaha ritel offline saat ini masih terus tergerus oleh pandemi. Masyarakat lebih memilih belanja online ketimbang harus belanja ke luar rumah. Hal ini pun berimplikasi terhadap meningkatnya transaksi toko online yang justru meningkat signifikan.
Maka, di masa new normal ini, PT Indie Marketindo Ceria, sebuah perusahaan ritel digital asal Bandung, akhirnya berinovasi untuk menghadirkan toko offline berbasis digital yang mengusung sistem omnichannel bernama ‘Indie Market Fest Community Store’.
“Omnichannel merupakan sistem yang mampu mengintegrasikan channel penjualan ritel mulai dari toko fisik, toko online, sosial media commerce, hingga marketplace. Sistem Ini juga akan memberikan pengalaman berbelanja yang baru kepada konsumennya untuk menggunakan channel belanja yang mereka inginkan,” beber CEO PT Indie Marketindo Ceria, Elvis Samallo, kepada Infobdg beberapa waktu lalu.
Indie Market Fest Community Store merupakan toko offline berbasis digital omnichannel pertama di Kota Bandung. Berlokasi di Jalan Sukajadi no 170, Bandung, store ini hadir dengan mengusung konsep gudang.
Indie Market Fest memberikan kenyamanan dalam berbelanja, utamanya untuk konsumen Wargi Bandung, baik secara offline maupun online. Tak hanya itu, ada juga fitur-fitur yang semakin memanjakan konsumen, seperti ‘pick up at store’ atau pengambilan di toko, dan ‘delivery from store’ atau pengiriman dari toko.
“Tentunya fitur-fitur tersebut akan mempermudah konsumen untuk bisa mengakses toko dan melakukan pembelanjaan. Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, apa ingin berbelanja secara offline atau online,” tambah Elvis.
Indie Market Fest Community Store di Jalan Sukajadi dilengkapi dengan produk-produk kreatif yang limited dan eksklusif dan diisi oleh brand-brand lokal kenamaan seperti RA Street, RA Hijab, Urgent, Bhatara Batik, Durchvolk, Lod Denim, StayHoops, Koku Footwear, LeoRichie, Block Ltd, hingga Mabacco.
Brand yang bergabung di Indie Market Fest akan diberikan fasilitas digitalisasi untuk membantu pengembangan usaha. Brand-brand tersebut difasilitasi webstore secara gratis yang terintegrasi dengan sosial media, marketplace, dan toko offline.
Diungkapkan Elvis, bahwa Indie Market Fest ingin mengembangkan komunitas kreatif yang ada di Bandung, serta membantu para pengusaha ritel baik berskala besar maupun kecil untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara mengintegrasi channel-channel penjualannya.
Indie Market Fest pun membuka peluang kepada anak-anak muda kreatif di Bandung untuk ikut bergabung dan berkolaborasi. Salah satu caranya adalah dengan menitipkan hasil karya dan produk kreatifnya dengan sistem titip jual.
“Karya kreatif apapun bisa dititipkan di sini, kreatif bukan dilihat dari jumlahnya tetapi kreatif yang dapat dihargai oleh konsumen dan memberikan peluang pengembangan ide dari kreatifitas tersebut,” kata dia.
Sistem omnichannel bernama Indie OmniPos yang diterapkan di dalam toko Indie Market Fest ini terbuka untuk dilihat dan diuji coba langsung oleh umum. Sistem omnichannel di era digital yang berkembang pesat ini diharapkan mampu mempercepat digitalisasi industri ritel di Indonesia agar bisa bersaing di kancah yang lebih luas lagi.
Kehadiran toko offline kreatif Indie Market Fest pun diharapkan Elvis dapat membantu usaha kreatif serta membantu bisnis para pengusaha ritel nasional untuk mendapatkan sistem penjualan yang tepat dan murah dalam memasarkan produk jualannya.