BANDUNG, infobdg.com – Hingga Minggu (24/1) lalu, sebanyak 6.911 Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di Kota Bandung dipastikan telah menerima vaksin. Jumlah tersebut mendekati 90% dari total SDM kesehatan yang telah terdaftar.
“Sudah mencapai sekitar 84.69% SDM kesehatan yang telah divaksinasi sesuai dengan data yang ada pada sistem terkait dengan penerima vaksin yang harus disuntik,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Ahyani Raksanegara, Selasa (26/1).
Ahyani mengungkapkan, berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Data Manusia Kesehatan (SISDMK), ada sebanyak 25.000 SDM kesehatan yang menjadi penerima vaksin.
Proses vaksinasi telah dilaksanakan sejak 14 Januari lalu. Namun Ahyani mengakui, ada sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya perubahan kebijakan Kementerian Kesehatan RI terkait dengan pendaftaran penerima vaksin.
“Perubahan-perubahan kebijakan itu berdampak kepada manajemen dinkes dalam mengelola pemberian vaksin kepada para penerimanya dan juga mempengaruhi proses redistribusi vaksin,” ungkap Ahyani.
Awalnya, setiap orang yang mendaftarkan dirinya melalui sistem SISDMK akan dilakukan verifikasi data oleh Kemenkes RI. Kemudian calon setiap penerima vaksin akan dapat SMS terkait proses pendaftaran yang telah dilakukan. Setelah itu, penerima vaksin akan menerima sms lanjutan tekait untuk pemilihan fasilitas kesehatan (Faskes) dan waktu vaksin.
Namun, setelah empat hari vaksinasi berjalan, kebijakan berubah. Kemenkes akan memberikan e-tiket kepada pendaftar yang ada di SISDMK.
“E-tiket ini yang nantinya akan diberikan kepada dinkes sebagai bahan acuan kami untuk lakukan redistribusi kepada faskes yang ada di Kota Bandung,” jelasnya.
“Hal ini juga termasuk ke dalam logistik vaksin. Skema ini merubah sistem pendaftarannya. Dulu calon penerima vaksin bisa memilih faskes sendiri, tetapi sekarang diatur oleh dinkes,” imbuh Ahyani.
Khusus untuk ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Bandung, Ahyani mengatakan hingga saat ini vaksin masih dalam kategori yang cukup. Pemerintah Pusat melalui Provinsi sudah menggelontorkan sebanyak 25.000 vaksin Covid-19 kepada Kota Bandung.
“Sesuai dengan data awal kita menerima 25.000 vaksin untuk dosis pertama dan 25.000 vaksin untuk dosis kedua. Dosis kedua akan diberikan dua minggu setelah melakukan penyuntikan dosis pertama vaksin” lanjut Ahyani.
Di luar itu, ia pun mengimbau kepada seluruh SDM kesehatan harus bisa memastikan dirinya sudah terdaftar baik melalui fasilitas kesehatan tempat bekerja maupun pendaftaran pribadi agar dapat dipastikan data sudah masuk ke dalam SISDMK.
“Jika belum terdaftar segera sampaikan kepada dinkes agar bisa langsung diteruskan kepada kemenkes paling lambat tanggal 27 Januari 2021,” tutur Ahyani.
Ahyani berharap, semua SDM kesehatan yang telah terdaftar untuk tenang. Karena sudah dipastikan akan mendapatkan vaksin sesuai dengan e-tiket yang telah terbit sebagai rekomendasi pemberian vaksin.
“Semua akan dapat gilirannya. Kami akan terus kawal distribusi vaksin covid-19 di Kota Bandung,” tandasnya.