Jawa Barat, infobdg.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Barat mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).
Seperti diketahui, pagi tadi, peristiwa bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama Jawa Barat mengecam keras tindakan ini yang telah melukai 14 orang serta 2 orang meninggal dunia.
“Tindakan tersebut sangat mencederai rasa kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia dan dapat merusak upaya kerukunan antar umat beragama yang terus digalakkan oleh pemerintah dan masyarakat,” ucap Ketua FKUB Jabar Drs. Kh. Rafani Achyar Msi dalam keterangan yang diterima infobdg.com.
Rafani melanjutkan, di tengah masih berlangsungnya ancaman Covid 19, tentu saja tindakan seperti ini dapat menambah penderitaan terutama para keluarga korban, dan bisa memunculkan tekanan psikis dalam bentuk terganggunya rasa aman dan rasa tenteram hubungan antar umat beragama.
“FKUB Jabar sangat berharap semoga kepolisian dapat segera mengungkap motif pelaku dan menangkap aktor intelektual di balik peristiwa tersebut,” tuturnya.
“Kepada seluruh masyarakat kami juga menghimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita-berita medsos yang tidak jelas kebenarannya, juga tidak ikut membangun opini yang hanya berdasar asumsi pribadi yang malah dapat memperkeruh suasana,” lanjutnya.
“Semuanya kita percayakan atau serahkan kepada aparat kepolisian yang sedang menanganinya” tandasnya.
Pernyataan sama juga disampaikan oleh Ketua MUI Jawa Barat KH. Rachmat Sjafei yang menyampaikan himbauan kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan warga provinsi Jawa Barat agar tetap tenang dan waspada.
“Kami MUI Jawa Barat mengutuk keras atas kasus bom bunuh diri ini, kami menghimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, jangan terbawa berita yang mengganggu ketenangan dan keselamatan. Kasus ini sudah ditangani oleh polri,” pungkasnya.