BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memasukkan fitur Logistik dalam aplikasi Pikobar. Melalui fitur tersebut, nakes di fasyankes maupun dinas kesehatan kabupaten/kota di Jabar dapat mengirim permohonan pengadaan alat kesehatan.
Hal tersebut mengingat langkanya alat kesehatan. Kelangkaan alat kesehatan bagi tenaga medis tak hanya menghambat pelayanan medis, namun juga berpotensi menyebabkan tenaga kesehatan (nakes) dan petugas kesehatan terpapar Covid-19 saat bertugas.
Dikatakan Koordinator Sub Divisi Logistik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar, Sri Endang Marwati, fitur tersebut akan mempermudah distribusi alat kesehatan ke kabupaten/kota maupun fasyankes.
“Koordinasi antar organisasi perangkat daerah pemangku logistik Covid-19 menjadi lebih mudah dilakukan dengan adanya Pikobar,” kata Sri.
Sampai saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sudah menyalurkan lebih dari 1 juta masker medis dan perlengkapan APD Set lainnya ke berbagai rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di Jabar.
Pengajuan permohonan alat kesehatan via Pikobar berjalan dengan cepat. Proses pendataan dan pengajuannya pun lebih mudah, kini nakes bisa melacak status permohonan logistik yang diajukan, mengetahui daftar logistik yang tersedia, dan melaporkan penerimaan dan penggunaan.
Nakes bisa mengajukan kebutuhan logistik dengan memilih fitur logistik di aplikasi Pikobar, ataupun dengan mengakses langsung laman Logistik Pikobar. Permohonan logistik via Aplikasi Logistik Pikobar juga dilengkapi dengan ketersediaan Hotline Logistik Pikobar untuk melayani aduan maupun pertanyaan dari pemohon.
Kepala Bidang P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Meisera Pramayanti mengatakan, fitur logistik dalam aplikasi Pikobar sangat memudahkan pihaknya untuk mengatasi kesulitan penyediaan alat kesehatan bagi nakes.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya Aplikasi Logistik Pikobar ini karena sangat membantu kami di Kabupaten Purwakarta saat kesulitan mencari bantuan logistik, proses pengajuannya cepat dan mudah,” tutur dia.
Sampai saat ini, Pikobar sudah menerima sekitar 750 permohonan dari rumah sakit rujukan dan nonrujukan, puskesmas, klinik, maupun instansi lainnya di Jabar.