BANDUNG, infobdg.com – Beberapa waktu lalu, masyarakat Kota Bandung sempat dihebohkan dengan viralnya empat ekor monyet yang turun ke permukiman warga di kawasan Kiaracondong, Antapani, dan Dago.
Hal ini pun dikaitkan dengan fenomena dan bencana alam yang disebut-sebut akan melanda Kota Bandung.
Menjawab hal tersebut, Staf Observasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Ajeng Marina Utamie membeberkan bahwa hingga Kamis (1/12) ini, belum ada gerakan sesmik di Sesar Lembang yang berdampak pada potensi kebencanaan, khususnya di Kota Bandung.
“Jadi belum bisa dikaitkan (fenomena monyet turun ke kota) dengan potensi bencana yang ada di Kota Bandung,” ujar Ajeng.
Ia mengungkapkan, masyarakat tak perlu khawatir terjadinya bencana alam di Kota Bandung. Sebab, BMKG akan selalu memberikan informasi terbaru agar penanganan bencana di Kota Bandung dapat dilakukan secara maksimal.
Sementara dari sisi penanganan kebencanaan, Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat mengatakan, Diskar PB akan senantiasa menangani keluhan masyarakat terkait pertolongan dan kebencanaan.
Lebih spesifik terkait monyet liar yang masuk ke permukiman warga, Yusuf mengaku terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk salah satunya Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.
Koordinasi yang dimaksud terkait langkah yang akan diambil jika monyet-monyet tersebut ditemukan dan berhasil dievakuasi.
“Evakuasi belum bisa kami lakukan karena monyet-monyet ini berpindah lokasi. Kami mendapat laporan di kawasan Puri Dago, Kiaracondong, belum lama ini di kawasan Dago,” akunya.
Namun dari hasil identifikasi yang dilihat pihaknya, monyet yang ditemukan di berbagai lokasi ini tampaknya jenis yang sama. Sehingga diduga sebenarnya monyet ini berpindah-pindah.
Soal keterkaitan antara turunnya monyet ke permukiman warga dengan potensi bencana, Yusuf berpesan kepada masyarakat agar tak perlu terlalu panik.
Ia memastikan, Diskar PB akan selalu melayani masyarakat jika ada hewan liar yang masuk ke permukiman warga hingga mengganggu ketentraman warga.
“Kami mengimbau kepada warga, jika melihat hewan yang tidak bersahabat, hindari kontak fisik. Jangan buat hewan tersebut stres sehingga menjadi buas,” pesannya.
Ini tidak hanya berlaku untuk monyet saja, namun berbagai hewan seperti ular misalnya.
Sebagai informasi, Diskar PB Kota Bandung juga telah menangani lebih dari 900 kasus penyelamatan (rescue) sepanjang 2022.
“Silakan wargi Bandung bisa mengubungi kami di (022) 133,” tutup Yusuf.***