BANDUNG, infobdg.com – Demi terus konsisten mendukung ekonomi kreatif dan menjalin sinergi positif, 23 Paskal Shopping Center baru saja mengadakan program inspiratif berkenaan dengan fashion di mall ini dengan acara “23 Paskal Fashion District” yang bekerjasama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC).
23 Fashion District merupakan perhelatan mode terbesar pertama yang diadakan di Bandung, dengan menghadirkan dan memperagakan karya 52 desainer dari 12 kota yang ada di Indonesia. Perhelatan mode ini berlangsung selama 3 hari penuh, dimulai dari tanggal 12 Mei – 14 Mei 2017, bertempat di Main Atrium 23 Paskal Shopping Center.
Trend fashion 2017/2018 dinamakan “Grey Zone” sebagai sebuah masa tidak adanya batas benar atau salah/hitam atau putih. Gelaran ini bekerja sama dengan asosiasi desainer dan pengusaha mode, Indonesian Fashion Chamber (IFC). Rencananya, 23 Paskal Shopping Centre akan menjadi rumah bagi desainer-desainer untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan inspiratif untuk industri fashion. 23 Fashion District sendiri akan menjadi event mode tahunan. Tema besar yang ditampilkan dari berbagai karya 52 desainer terinspirasi dari 4 konsep yaitu Archean, Vigilant, Cryptic dan Digitarian.
Archean
Diilhami periode awal terjadinya fotosintesa di bumi, mewakili pemikiran tentang esensi kehidupan, pada saat bumi masih berusia muda yang kemudian berproses menjadi sebuah dunia yang memungkinkan keberadaan manusia; mempresentasikan inspirasi bentukan dari bumi. Masalah lingkungan hidup juga mengenai habitat kehidupan yang seringkali mengalami keadaam darurat, juga kebutuhan habitat baru yang perlu dibangun secara cepat namun memenuhi standar kehidupan modern dengan kenyamanannya.
Inovasi frugal (hemat) yang mengadaptasi pemikiran-pemikiran kultural, menggunakan material lokal, dan dengan adaptasi teknologi tinggi, memberikan kualitas hidup yang lebih baik pada masyarakat di dunia ketiga dan sebaliknya bagi masyarakat negara maju, membantu ekonomisasi sistem yang sudah kadung memiliki biaya tinggi untuk setiap prosesnya.
Vigilant
Merupakan kelahiran kembali tradisionalisme melalui local ingenuity yang didukung oleh teknologi modern atau pengetahuan tinggi. Menampilkan garis-garis perancangan kontemporer yang bersih, kuat dengan relasi kuat dengan tradisi, sehingga tampil dengan kemewahan yang terlihat puritis namun sangat terlihat merupakan hasil dari perancangan dan perhitungan yang cermat, atau estetika terhitung. Terinspirasi dari bioengineering yang hybrid dengan bidang keilmuan dan teknologi lainnya, seringkali menghasilkan produk-produk dengan tampilan tidak biasa, misterius, agak seram, namun juga indah dan mengagumkan.
Cryptic
Merupakan representasi dari gaya hidup berpendidikan tinggi, dimana teknologi bertemu dengan tanggung jawab yang paralel dengan kegemaran bereksperimen. Perancangan secara sistematik dengan menggunakan inovasi material atau teknologi dengan mengadaptasi sifat makhluk hidup, sehingga dinamakan juga rekayasa hayati. Diilhami oleh generation Z, yang tidak pernah mengenal dunia tanpa internet dan memiliki kehidupan paralel antara virtual dan real dan memiliki interaksi menarik dengan generasi pendahulunya.
Digitarian
Mempresentasikan campuran gaya estetis dari beberapa generasi. Bagaikan bertualang menembus waktu dari gaya yang satu ke gaya yang lainnya, suatu imajinasi tanpa batas yang dimiliki Generasi Mayantara.
Foto : 23 Paskal