BANDUNG, infobdg.com – Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia mengadakan kampanye Hari Pangan Sedunia 2018 dengan tema “Road to Zero Hunger”. Kampanye tersebut diawali di Kota Bandung pada hari Minggu (5/8) kemarin.
Kampanye ini bagian dari program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan permasalahan pangan dan gizi yang menjadi tantangan untuk mencapai Indonesia tanpa kelaparan 2030, seperti yang diamanatkan oleh Sustainable Development Goals. Badan yang mengurusi pangan serta kelaparan dunia dibawah naungan PBB (United Nations) ini bermitra dengan community activator Masak Akhir Pekan (MAP), untuk peningkatan pemahaman tentang pangan & merayakan khasanah adiboga nusantara.
FAO Indonesia berkontribusi di festival makan tahunan terbesar di Bandung, “Keuken No.9”. Program yang dilaksanakan bersama komunitas MAP di event tersebut yaitu konsultasi gizi gratis dan masak bersama. FAO Indonesia juga turut berinteraksi dengan para influencer kuliner di Bandung pada acara tersebut. MAP turut menyambut positif kampanye yang dilakukan oleh FAO Indonesia ini. “Masak Akhir Pekan yang fokus mengajak generasi muda untuk ikut sadar tentang keragaman pangan dan adiboga nusantara sangat bangga mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama FAO Indonesia dan dapat berkontribusi dalam gerakan global Zero Hunger.” Ucap Farah Mauludynna, salah satu penggagas pendiri MAP.
Pada hari sebelumnya, FAO Indonesia juga berdiskusi dengan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pangan Universitas Padjdajaran. Septian Hardiana, salah satu mahasiswa Unpad yang turut dalam diskusi juga menyampaikan pesan pada kampanye ini. “Kalau kita bersama membangun gizi baik, kita dapat menjadi bangsa sehat dan berprestasi,” kata Mahasiswa jurusan Teknologi Pangan itu. Bandung dipilih FAO Indonesia sebagai kota pertama kampanye ini karena anak muda Bandung yang selalu aktif pada kegiatan positif.
“Bandung merupakan tempat yang tepat untuk mengawali gerakan ini karena anak mudanya yang dikenal cukup aktif dan kreatif. Kampanye untuk peningkatan kesadaran ini menyuarakan tema global dari Hari Pangan Sedunia, Our Actions are Our Future, Zero Hunger 2030 is possible.“ Ujar Lina Rospita, Nutrition Specialist FAO Indonesia.
Menurut data FAO Indonesia, saat ini sekitar 20 juta orang di Indonesia masih mengalami rawan pangan, serta satu dari tiga anak di Indonesia mengalami kekurangan gizi kronis alias stunting. “Kami ingin semua orang, terutama millenials dan para influencer di bidang pangan dan kuliner di Indonesia sadar bahwa kita masih mempunyai banyak tantangan untuk mencapai Indonesia tanpa kelaparan di tahun 2030,” lanjut Lina.
Sedangkan menurut laporan yang diterbitkan bersama oleh FAO, IFAD, WFD, dan UNICEF tahun 2016, lebih dari 815 juta orang di dunia masih kekurangan gizi kronis. Jumlah ini naik sebesar 38 juta dari 2015. Konflik, peristiwa cuaca ekstrim terkait dengan perubahan iklim dan perlambatan ekonomi, membuat perjuangan menghilangkan kelaparan yang melibatkan berbagai lapisan di dunia menjadi semakin dibutuhkan.
Setelah ini FAO Indonesia akan melanjutkan kampanyenya dari bulan Agustus sampai Oktober di kota Yogyakarta, Kendari, Jakarta, dan terakhir di Banjarmasin. Sedangkan Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober.
Kontak FAO Indonesia: Siska Widyawati Communication Advisor 08788-488-5489