BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat upaya mitigasi bencana sebagai bagian dari pelayanan masyarakat.
“Diskar PB Kota Bandung menjalankan 2 sub bidang yaitu kebakaran dan kebencanaan. Salah satunya saat ini memasuki musim hujan harus betul-betul diantisipasi,” ucap Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana usai Apel Pagi, di Balai Kota Bandung, Senin 4 November 2024.
Diskar PB Kota Bandung telah menyiapkan 90 personel yang tersebar di berbagai UPT dan Kantor Pusat untuk menghadapi situasi darurat.
“Ada 90 personel siaga 24 jam yaitu 50 orang di kantor pusat, dan 40 orang di 4 kantor UPT,” ujarnya.
Kepala Diskar PB, Gun Gun Sumaryana, menyampaikan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya guna menangani bencana, tidak hanya kebakaran, tetapi juga bencana alam lainnya.
“Tidak hanya longsor, kita membantu dinas lain. Seperti dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman untuk pohon tumbang. Ini bentuk kolaborasi, bukan hanya tanggung jawab satu pengampu OPD saja tapi kedaruratan itu tanggung jawab bersama,” terang Gun Gun.
Sepanjang 2024, sudah tercatat 307 kejadian kebakaran yang dilaporkan melalui layanan kegawatdaruratan 112 dan 113.
“Peran serta masyarakat lebih besar, kebakaran yang ditangani masyarakat itu 91 kejadian. Jadi kami datang itu untuk meyakini tidak ada titik api. Kenapa jumlahnya besar? Karena ketika masyarakat memberikan laporan ke kami baik itu 112 atau 113, itu sudah tercatat menjadi laporan,” terangnya.
Gun Gun menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam tahap pra, tanggap, dan pasca bencana, dengan mengoptimalkan upaya mitigasi sebelum bencana terjadi.
“Kami mengoptmalkan untuk pra (sebelum kejadian), sehingga bagi kami sosialisasi sangat penting. Adanya kebakaran bisa ditangani masyarakat dan dibantu oleh kita,” bebernya.
Menjelang musim hujan, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama menghindari berteduh di bawah pohon ketika angin kencang untuk mengurangi risiko bahaya.
“Sekarang musim hujan yang anginnya cukup besar. Jadi kita imbau untuk tidak berteduh di bawah pohon yang besar,” tuturnya.