BANDUNG, infobdgcom – Hujan deras pada Jumat, 29 September 2017 lalu sempat membuat flyover Pasupati tergenang banjir, dan dikhawatirkan akan terulang kembali. Bukan tanpa alasan, hal ini karena puluhan saluran pembuangan air di jalan layang tersebut tersumbat oleh sampah.
Berbagai jenis sampah seperti daun sisa pembungkus makanan, kemasan kardus minuman, sampah plastik serta puntung rokok ditemukan di beberapa titik flyover Pasupati. Bahkan sampah berukuran besar sampai menutupi saluran drainase, dan hal ini diduga sebagai penyebab banjir di jalan layang.
Dilansir dari harian Pikiran Rakyat, Staf Satuan Kerja Metropolitan Bandung, Slamet Riyadi, mengakui jika sampah di flyover Pasupati tersebut tak pernah hilang, meski petugas PD Kebersihan Kota Bandung melakukan pembersihan di kawasan tersebut setiap hari.
Slamet Riyadi beserta pekerja lainnya juga kerap menemukan sampah plastik ukuran besar, kemasan strofoam, bahkan sampai menemukan sampah berupa kain baju dan handuk tebal.
Warga Baleendah Tambal Perahu Untuk Hadapi Banjir
Kawasan Bandung Selatan seperti Baleendah kerap mengalami banjir besar saat memasuki musim penghujan. Seperti pada Jum’at, 29 September 2017 malam, hujan besar saat itu membuat Sungai Citarum meluap pada Sabtu 30 September 2017 pagi di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.
Dilansi dari Tribunnews.com, warga di Kampung Jambatan, Kelurahan Andir, Wahyu & Rukmana, menambal perahu yang sempat retak dengan pakal (sejenis getah) guna menghadapi banjir musim penghujan.
“Kemarin saat banjir, airnya masuk ke dalam perahu. Banjir datang tidak diduga, saat banjir kemarin perahu saya tidak bisa digunakan,” ujar Wahyu dikutip dari Tribunnews.com.
Ketinggian air banjir saat hujan kemarin mencapai 100 centimeter atau sepinggang orang dewasa, hal ini juga membuat sebagian warga di Kelurahan Andir mengungsi ke masjid-masjid.