BANDUNG, infobdg.com – Setiap kota selalu punya cerita awal dari berdiri hingga bisa berkembang pesat. Begitu pun dengan Kota Bandung, sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia memiliki awal sejarah terbentuk dan terbangun. Titik nol KM Bandung yang ada di Jalan Asia Afrika adalah awal dari kebangkitan Bandung. Dulu, saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels berkuasa (1808-1811). Herman Willem Daendels yang berinisiatif membangun Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan (kira-kira 1000 km).
Jalan Raya Pos (Grote Postweg) sebenarnya sangat kontroversial, karena dibangun untuk membendung serangan inggris ke Pulau Jawa. Sistem pengerjaan kerja paksa dilakukan kepada pribumi untuk proyek ini sehingga pengerjaan proyek ini selesai. Saat itu Bandung masih hutan belantara. Daendels memerintahkan Wiranatakusumah II, Bupati Kabupaten Bandung (1794-1826) untuk memindahkan ibu kota dari Krapyak (Dayeuh Kolot) ke sekitar Alun-Alun Bandung agar rentang kendali dari Kabupaten Bandung lebih mudah bila Jalan Raya Pos telah selesai.
Tahun 1810, Gubernur Jenderal Daendels bersama Bupati Wiranatakusumah II berjalan jalan ke sebuah lokasi hutan yang akan dilewati untuk jalur pembanguna Jalan Raya Pos. Sambil menancapkan tongkat, Daendels berkata “Usahakan saat aku datang lagi ke sini, sebuah kota sudah dibangun!”.
25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II mendapat Surat Keputusan pemindahan kota kabupaten ke wilayah dimana Daendels menancapkan tongkatnya. Tanggal surat SK itu sekarang jadi patokan sebagai hari lahir Bandung. Sedangkan tempat Daendels menancapkan tongkatnya menjadi titik KM 0 atau monumen Kilometer Nol yang terletak di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat.
Foto : sebandung.com | @dudisugandi