BANDUNG, infobdg.com – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, terkejut ketika mengetahui besaran hadiah yang akan diterima jika timnya memenangkan turnamen pramusim Liga 1, Piala Presiden 2024.
Dilansir dari tribunjateng, Ia mengakui bahwa besaran hadiah tersebut lebih dari setengah kali lipat dibandingkan yang diterima timnya saat menjadi juara Liga 1 2023-2024.
Padahal, Liga 1 berlangsung selama hampir setahun, sementara Piala Presiden hanya berlangsung selama sepekan.
Meskipun demikian, Bojan Hodak menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menyiapkan tim untuk menghadapi Liga 1 2024-2025. Pelatih Persib Bandung itu buka suara mengenai besarnya hadiah untuk juara Piala Presiden 2024.
Meski hanya merupakan laga pramusim, Piala Presiden memiliki daya tarik tersendiri bagi pesertanya. Hadiah sebesar Rp5 miliar menanti tim yang berhasil mengangkat trofi di akhir turnamen. Hal ini menjadi sorotan karena juara Liga 1 2023-2024 hanya membawa pulang hadiah Rp2,5 miliar.
Bojan Hodak menjelaskan bahwa ia sudah mempersiapkan timnya dengan baik. Sebelumnya, beberapa pemain Maung Bandung belum dalam kondisi ideal karena baru bergabung dengan tim, termasuk pemain asing yang didatangkan untuk musim depan. Namun, dia akan memaksimalkan ajang ini sebagai persiapan menjelang Liga 1 2024-2025.
“Saya tidak memiliki opini apapun mengenai ini, karena saya lebih fokus pada permainan dan pemain juga bersiap menghadapi liga,” ucap Bojan Hodak.
Pelatih asal Kroasia tersebut sebenarnya tidak terlalu memikirkan besarnya hadiah yang akan diterima oleh sang juara. Baginya, turnamen ini lebih merupakan ajang persiapan menjelang musim baru. “Untuk uang hadiah saya tidak peduli berapa,” tambahnya.
Persib Bandung datang dengan status juara Liga 1 musim sebelumnya. Namun, hadiah yang lebih besar menanti juara Piala Presiden, yang hanya berlangsung beberapa pekan. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan, mengingat mereka harus melalui liga yang panjang untuk menjadi juara.
“Saya tidak tahu mengapa mereka menyiapkan begitu besar, karena di liga kami bermain selama satu tahun dan untuk turnamen itu terlalu besar,” pungkas Bojan Hodak.