BANDUNG, infobdg.com – Bandung adalah sebuah kota kecil di Jawa Barat juga termasuk salah satu kota besar di Indonesia. Bandung adalah kota yang memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi, dari mulai kreatif dalam bisnis, pendidikan, maupun seni. Adapun kegiatan yang memadukan tiga unsur tersebut.
Bandung adalah barometer musik di Indonesia sejak jaman dulu kala. Pencetusan tersebut bukan dikarenakan campur tangan dari pemerintah namun murni karena tingkat kreatifitas masyarakat musik yang juga cukup tinggi. Sudah sejak lama dan sudah biasa Bandung menghasilkan musisi – musisi yang bukan hanya tenar namun berkualitas dan berbakat dalam bidangnya.
Musisi Bandung selalu bejiwa idealis tanpa memikirkan keuntungan dalam bentuk financial belaka, namun musisi Bandung selalu berusaha untuk berkarya dan menciptakan hal baru. Java Jive, P Project, Pure Saturday, Burger Kill, Koil, Jeruji, Chery Bombshell, Coklat, The Milo, rif, rocket rockers, dll adalah beberapa musisi angkatan lama yang membuat terobosan baru dalam mengenalkan jenis musik kepada masyarakat hingga masyarakat luas mengetahui jenis – jenis musik lain hingga warna musik di Indonesia terutama di Bandung tidak monoton.
Selain angkatan lama banyak pula angkatan – angkatan baru yang bermunculan dengan jenis musik yang berbeda-beda, dimulai dari Homogenic dengan nuansa electronic pop nya, lalu Polyester Embasy dengan Post Rocknya, Tcukimay dengan Punk Rock experimentalnya, Beside dengan Metalnya, lalu Astrolab dengan nuansa dream pop 80an nya, The Panic dengan Enigmatic Rocknya dan banyak lagi yang lainnya yang tentunya cukup berpotensi pula.
Namun sangat disayangkan potensi itu hanya terbatas dalam industri Indie Label saja, karena kebijakan industri major label saat ini adalah memunculkan band-band baru yang sangat komersil padahal seperti kita tahu dan bisa kita duga mungkin dulunya mereka juga idealis, tapi sekarang kemana tuh idealis mereka! Sungguh ironis di mana hasil karya musik dari musisi yang berasal dari Bandung sebenarnya memiliki potensi besar untuk dapat dipasarkan ke seluruh dunia.
Mengapa begitu karena selain Bandung dianggap Kota Musik Ke-3 setelah New York dan Seatle dengan alasan banyaknya ragam warna musik yang hadir di sini (menurut salah satu situs di internet), dari beberapa survey, mendapatkan bahwa banyak dari band – band yang disebutkan di atas mendapatkan komentar atau pengakuan fans dari orang luar negri (bule), bahkan beberapa musisi di luar pun mengakui bahwasannya mereka ter-influent dari band yang berasal dari Indonesia terutama Bandung, ini adalah suatu tanda pula bahwa Bandung sudah mulai menjadi barometer musik dunia yang sudah mulai diperhitungkan. Terkadang band yang berasal dari major label yang membuat bangsa kita terpuruk ideologinya hingga menjadi ideologi cinta, dan menyebabkan banyak orang mudah bunuh diri gara-gara patah hati dan setelah ditelusuri hobinya mendengarkan band – band yang dipromosikan dari beberapa label besar di Indonesia.
Seyogyanya musisi haruslah didukung oleh pemerintah, bahkan di Inggris saja musik itu masuk dalam program kementrian ekonomi bukan hanya kementrian seni dan budaya saja. Ini berarti mereka tahu bahwa musik itu bisa menguntungkan negara dari berbagai aspek mulai dari ekonomi, pariwisata, dan bahkan pengaruh bagi faham suatu Negara.
Jadi kapan Indonesia akan seperti itu? Hehehehe, jangan mimpi ah taruit, yang pasti mari kita berjuang bersama tanpa tergantung pada pemerintah kita dan buatlah pemerintah tergantung kepada kita sebagai kota musisi dan ciptakan pasar kita sendiri di masyarakat dalam ruang lingkup yang luas bukan hanya sekedar komunitas, tapi dunia. Mudah – mudahan dengan walikota baru yang besar karena komunitas titik terang untuk membangkitkan kembali Bandung sebagai kota musik sudah terlihat, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya.