BANDUNG, infobdg.com – Bandung bukan cuma terkenal dengan fashion, kuliner, wisata yang beragam dan menarik. Seni, memiliki art sense yang baik juga membuat Bandung menjadi destinasi wisata wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi Wargi Bandung adalah Selasar Sunaryo Art Space. Didalam Selasar Sunaryo Art Space terdapat gallery art, gallery shop, library, dan juga café.
Selasar Sunaryo dibangun oleh Sunaryo, seniman kontemporer sekaligus mantan dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung dan diresmikan pada hari Sabtu, 5 September 1998. Galeri seni ini bersifat nirlaba. Selasar Seni Sunaryo didirikan pada tahun 1997, diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Edi Sedyawati, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Juwono Sudarsono.
Selasar Sunaryo Artspace memberikan suguhan instalas multimedia yang menampung gagasan yang sulit diungkapkan lewat garis atau volume. Secara garis besar, karya-karya Sunaryo digolongkan dalam tiga wilayah pengungkapkan: sosial, religius, dan pengolahan bahan lokal.
Karya social Sunaryo bukan cuma kritik, tetapi juga empati terhadap persoalan-persoalan sosial yang terjadi di masyarakat sekeliling, misalnya menyangkut perubahan lingkungan hidup yang mencemaskan.
Sedangkan yang berkaitan dengan pengalaman religius. Saat Sunaryo disergap oleh pengalaman transendental, saat itu ia mengalami kekosongan dan keheningan yang mendalam. Pengalaman ini terungkap antara lain dalam patung berjudul Kayu, Batu, dan Air, lukisan Perjalanan menuju-Mu atau salah satu yang paling populer, lukisan Thawaf.
Dalam hal pengolahan bahan lokal, Selasar Sunaryo mengolah bahan-bahan lokal seperti karung, anyaman, serat bamboo, warna-warna tanah dan kapur.
Sebagai pusat kebudayaan, SSAS menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan disiplin-disiplin seni lain seperti desain, kriya, seni pertunjukan, sastra, arsitektur, dan lain sebagainya. Selain memajang koleksi permanen, SSAS juga menyelenggarakan pameran-pameran tunggal atau bersama yang menampilkan karya-karya para seniman muda dan senior, dari Indonesia maupun mancanegara.
Semua jenis kegiatan di SSAS mencakup program anak-anak, konser musik, pementasan tetaer, pemutaran film, pembacaan karya sastra, ceramah dan berbagai aktivitas lainnya—dirancang berdasarkan arahan dari Dewan Pertimbangan Kuratorial yang terdiri dari para akademisi, kritikus dan praktisi seni. SSAS juga berkiprah dalam jejaring seni rupa kontemporer internasional melalui kerjasama dengan berbagai insitusi di luar negeri.
Saat ini, art galeri ini sudah berakulturasi juga menjadi café dan coffee shop. Pemandangan alam yang cukup mempesona dikelilingi oleh galeri art, tempat pertunjukan seni, perpustakaan dan art shop membuat tempat yang satu ini menjadi salah satu destinasi para pecinta kuliner nusantara.
Daya tarik lain dari Kopi Selasar adalah pecinta kuliner bisa mencoba makanan dan minuman yang dijual di café sambil menikmati pemandangan alam di Dago Pakar sambil duduk santai di kursi karyu dengan ornament yang unik. Menu andalan dari Kopi Selasar adalah Kopi Selasar yaitu perpaduan kopi, sebatang jahe segar, susu, dan foam. Makanan berat dan makanan ringan lengkap di Kopi Selasar. Tertarik berwisata galeri art sambil menikmati hidangan lezat bersama view Bandung dari atas? Langsung datang kesini ya! 🙂
Selasar Sunaryo Art Space
Bukit Pakar Timur no. 100
Selasa – Minggu (10.00 – 17.00 WIB)
Twitter : @SelasarSunaryo
Foto by:
selasarsunaryo.com
fasyaulia.wordpress.com
