BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah melaksanakan operasi gabungan bersama pemda kabupaten/kota dan TNI/Polri. Selama lima hari libur panjang cuti bersama, mulai Rabu (28/10) hingga Sabtu (31/10), ada sekitar 54 destinasi wisata yang akan diperiksa tersebar di 14 kabupaten/kota.
Beberapa tempat wisata yang menjadi perhatian ada di kawasan Lembang Bandung Barat, Ciwidey Kabupaten Bandung, pemandian air panas Ciater di Subang, Puncak Bogor, serta kawasan pantai selatan Jabar.
Dikatakan Juru Bicara (jubir) Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Daud Ahmad, bahwa petugas akan mengetes secara acak para wisatawan dengan tes antibodi.
Hasilnya akan keluar 15 menit kemudian. Jika hasilnya reaktif, maka akan dilanjutkan uji usap baik menggunakan mobile PCR maupun cara biasa.
“Sambil menunggu hasil swab kami minta yang bersangkutan (yang reaktif) tidak kemana-mana dulu. Kalau misalnya uji usap manual, terpaksa disuruh pulang dulu untuk isolasi mandiri sampai hasilnya keluar,” ujar Daud, Jumat (30/10).
Ia menjelaskan, operasi gabungan ini pun melibatkan aparat kewilayahan di kecamatan, desa/kelurahan, bahkan sampai RT/RW. Para petugas lapangan ini yang akan melaporkan segala perkembangan.
Laporan yang sudah masuk per Kamis (29/10) kemarin misalnya, datang informasi dari poskes Kodim 0616/Indramayu di mana petugas Dinkes Indramayu melakukan rapid tes di Pantai Pletong, Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra.
“Terjaring 50 orang dengan hasil non reaktif,” sebut Daud.
Dilaporkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, dr Marion Siagian, Pemprov Jabar telah mengirim ke kabupaten/kota sebanyak 26.700 alat rapid tes antibodi, 1.935 alat pelindung diri seperti masker, hazmat, dan lain- lain, serta 14.400 VTM (tempat penyimpanan spesimen sampel lendir tenggorok hasil uji usap).
Selain tes acak, petugas pun memberikan edukasi kepada warga tentang protokol kesehatan selama berwisata, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.
“Edukasi mengenai wisata yang aman dengan prokes COVID-19 juga dilakukan,” tandas Marion