NASIONAL, infobdg.com – Semakin merebaknya coronavirus atau Covid-19 di Indonesia mendesak Pemerintah Pusat untuk lebih sigap dalam mempercepat pengadaan pendeteksi cepat Rapid Test Covid-19 dengan jumlah banyak.
Hal itu diperlukan untuk memperkuat pola pencegahan dini dan penanganan cepat terhadap Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspect virus corona.
Isu tersebut ditanggapi oleh Anggota Komisi 1 DPR RI dari fraksi NasDem Muhammad Farhan. Menurutnya, ketersediaan Rapid Tes Covid-19 ampuh untuk menghentikan penularan dengan signifikan. Dengan rapid test, Farhan yakin individu yang dites bisa langsung mengetahui dirinya positif corona atau tidak.
“Sambil menunggu pengembangan vaksin anti virus penyebab Covid-19, maka pemerintah harus kebut pembuatan dan penyebaran alat test cepat untuk mendeteksi tingkat penyebaran virus SARS COV-2 penyebab penyakit Covid-19,” beber Farhan, Kamis (19/3).
Farhan mengatakan, penyediaan pendeteksi cepat ini sangat mampu dilakukan pemerintah, sebab kemampuan ilmuan dan perusahaan farmasi di Indonesia layak diperhitungkan. Menurutnya, Pemerintah harus berani membeli komponen rapid test tersebut di negeri China, yang telah berhasil mengobati pasien suspect corona.
“Hal ini dimungkinkan karena sebetulnya Kimia Farma punya kemampuan memproduksi rapid test tersebut asal dipermudah impor bahan dasarnya dari Tiongkok yang diberi nama Wuhan Hu-1, Covid-19 reombinant protein,” ungkap dia.
Ia yakin, saat ini perusahaan kimia dalam negeri tengah gencar mematangkan persiapan pengadaan rapid test di Indonesia.
“Kami sangat menunggu hasil riset putra-putra bangsa yang akan segera menghasilkan teknologi pembuatan alat rapid test mendeteksi virus corona,” ujar Farhan.
“Saat ini, perlu kita apresiasi bahwa pemerintah mengerahkan BUMN farmasi dan kesehatan, termasuk RS BUMN dan milik Kemenkes serta daerah untuk memberikan layanan deteksi cepat dan penanganan pasien,” lanjut dia.
Untuk diketahui, Rapid Test Covid-19 merupakan cara diagnosa singkat kepada Orang Dalam Pengawasan (ODP) untuk menguji positif tidaknya terjangkit Virus Corona atau Covid-19 melalui tes darah. Cara kerja rapid test yang memiliki komponen kimiawi anti-gen ini tak jauh berbeda dengan alat tes kehamilan atau test pack yang saat itu juga dapat diketahui hasilnya. Cara penggunaannya dengan meneteskan sampel darah ODP pada komponen rapid test. Kemudian, anti-gennya akan memberikan reaksi akibat adanya sample darah dengan menunjukan tanda positif atau negatifnya terjangkit Covid-19.
Sementara itu, untuk langkah penyediaan obat dari senyawa Kloroquin Fosfat dari Kina yang masih menjadi kontroversi, juga layak dipertimbangkan pemerintah.
“Kita juga sudah mampu membuatnya dengan membuat Kloroquin berbahan dasar Quinolin yang merupakan pengembangan dari Xylene. Maka kami mendorong menteri BUMN mencari terobosan perijinan agar buah penelitian kolaborasi tiga BUMN ini bisa memberikan hasil cepat dan terbaik untuk bangsa,” tutupnya.
Ia berharap, pemerintah bisa bergerak cepat dan sigap untuk memberikan layanan deteksi cepat dan penanganan pasien ODP dan PDP di Indonesia.