BANDUNG, infobdg.com – Kota Bandung saat ini telah memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Selama 4 hari penerapan AKB, arus lalu lintas terpantau mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Hal ini berbeda saat Kota Bandung masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dikatakan Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir (MTP) Dinas Perhubungan Kota Bandung, Khairul Rijal, kendaraan yang masuk ke Kota Bandung pada saat pemberlakuan PSBB berjumlah 157.000 unit. Jumlah tersebut terdiri dari mobil, sepeda motor, angkutan umum, dan angkutan barang. Sedangkan saat memasuki AKB, jumlah kendaraan melonjak menjadi 304.000.
“Kepadatan arus lalu lintas tersebut dikarenakan masyarakat dari luar kembali beraktivitas ke Kota Bandung. Itu berdasarkan pemantauan kami di CCTV yang masuk ke Kota Bandung, dari pintu masuk Cibeureum naik 3%. Sedangkan Cibiru naik 22%,” terang Khairul, Selasa (30/6).
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, AKP Galih Bayu Raditya menanggapi, bahwa peningkatan arus lalu lintas bahkan naik hingga 50-80% dibandingkan saat PSBB.
“Karakteristik Kota Bandung ini tujuan wisata dan kuliner. Ditambah masyarakat juga mengetahui tempat wisata di Kota Bandung sudah mulai dibuka,” katanya.
Ia pun mengungkapkan, pada akhir pekan pertama kemarin, sejumlah ruas jalan di Kota Bandung terbilang padat. Hal itu membuat Satlantas Polrestabes Bandung terpaksa memberlakukan pengaturan penjagaan arus lalu lintas, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengantisipasi kemacetan.
“Kami mengantisipasi dengan menerjunkan anggota pagi siang malam, agar nyaman dan aman selama di Kota Bandung,” ujar dia.
Oleh karena itu, AKP Galih menegaskan, bahwa penutupan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung masih tetap berlaku untuk menghindari kerumunan, terutama pada saat malam hari.
“Walau Bandung masuk AKB, kita akan tetap menutup jalur tengah kota pada malam hari. Mulai pukul 21.00 hingga pukul 06.00. Itu untuk menghindari kerumunan,” tandasnya.