- Advertisement -

Teknologi Pengelolaan Sampah RDF, Inovasi Kota Bandung dalam Mengatasi Limbah

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Kota Bandung menerapkan teknologi pengelolaan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di empat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kota tersebut.

Dilansir dari bandung.kompas.com, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyatakan bahwa empat TPST yang menggunakan teknologi RDF adalah Babakan Siliwangi (Baksil), Jalan Indramayu, Ence Azis, dan Batununggal.

“Dengan adanya teknologi RDF ini, timbunan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti berkurang,” ucap Bambang di Bandung, Rabu (15/5/2024).

Bambang menjelaskan bahwa pengelolaan sampah berbasis RDF dapat berfungsi sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil dalam berbagai industri.

 “Selain mengurangi dampak lingkungan dari sampah, penerapan RDF juga membantu memanfaatkan sumber daya secara efisien,” terang Bambang.

Teknologi RDF melibatkan proses pengolahan sampah yang mencakup pengeringan untuk mengurangi kadar airnya hingga kurang dari 25 persen. Selanjutnya, sampah dicacah menjadi ukuran 2-10 sentimeter, membentuk serbuk-serbuk yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. 

Selain itu, ia menyoroti kemajuan pengelolaan sampah di sektor kewilayahan, dengan peningkatan Kawasan Bebas Sampah (KBS) mencapai 278 KBS di tingkat RW di Kota Bandung. Ia menekankan semangat dan partisipasi masyarakat dalam penanganan sampah yang sangat tinggi, dan ia optimis bahwa semangat ini akan menular ke seluruh RW di Kota Bandung.

“Di masyarakat ini ternyata sudah cukup bagus. Di Kota Bandung paling tidak ada 278 level RW untuk menjadi KBS. Jadi bagaimana sampah per RW itu betul-betul habis,” imbuh dia. 

Bambang juga menekankan kepada masyarakat untuk mampu mengelola sampah selesai dari sumber, karena Kota Bandung tidak bisa terus menerus mengandalkan TPA Sarimukti sebagai solusi dalam penanganan sampah.