- Advertisement -

Rencana Besar J&C Cookies di 2024, Maju ke Bursa Saham Hingga Peningkatan Target Penjualan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Brand kue kering asal Bandung, J&C Cookies, menggelar Supplier Gathering 2023 pada Rabu (8/11) lalu, di CGV Paskal 23 Bandung. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan supplier yang selama ini berjalan berdampingan untuk memenuhi pesanan kue.

Acara diawali dengan nonton bareng film Budi Pekerti, dan dilanjutkan dengan mengunjungi ke pop-up store J&C Cookies yang baru saja direnovasi menjadi lebih eye-catching, lokasi yang lebih mudah ditemukan, design booth yang lebih fresh dan kekinian.

Supplier Gathering J&C Cookies tahun ini bertajuk “Semakin Kompak Semakin Terbuka”. Dikatakan CEO PT Joyci Nusantara Cemerlang atau J&C Cookies, Jodi Janitra, jika dirinya ingin terus berjalan bersama para supplier, vendor, dan partner yang selama ini membantu membesarkan nama J&C Cookies.

Jodie memastikan, meski musim 2023 akan segera berakhir, namun ke depannya J&C Cookies akan mempersiapkan produksi kue untuk Lebaran 2024, yang tinggal beberapa bulan lagi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada para vendor dan partner yang  sudah selalu support. Sehingga kerjasama kita untuk ke depannya bisa terjalin lebih erat lagi,” ucap Jodi.

Jodi pun menyinggung, jika beberapa tahun terakhir sudah ada perusahaan di Bandung yang mulai go-publik. Maka ia berharap, J&C Cookies termasuk salah satu brand yang bisa IPO tahun depan. Ia bercerita, keinginan untuk IPO merupakan sebuah cita-cita dari orang tuanya yang berperan besar dalam membangun dan mengembangkan J&C Cookies.

“Hal ini memang cita-cita orang tua. Almarhum ayah saya ingin perusahaan ini ketika sudah besar nanti tidak jadi sumber keributan, karena dari IPO itu bisa jadi solusi ketika salah satu atau generasi-generasi berikutnya tidak tertarik atau tidak berminat melanjutkan perusahaan ini. Mereka bisa jual sahamnya. Beda dengan perusahaan tertutup yang akhirnya jadi saling ribut, siapa yang harus beli saham, saudaranya atau lain-lain,” beber Jodi.

Jodi melihat, generasi sekarang memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap investasi. Terbukti dari ramainya isu bitcoin dan instrumen-instrumen investasi lainnya.

“Padahal negara kita ini menyiapkan instrumen yang bisa mengakomodir itu, tapi sayangnya kurang populer di masyarakat,” ungkapnya.

Meski begitu, Jodi sadar masih ada banyak persiapan yang harus dilakukan jika memang ingin melantai di bursa. Tentu ada kendala yang mungkin dialami dan harus dicari solusinya.

“Pasti ada kendala yang dialami, seperti terkait legalitas yang pada akhirnya membuat semua stakeholder di J&C Cookies itu sendiri harus lebih patuh dan disiplin, detailing SOP juga harus disiapkan. Tapi, tantangannya tidak semenakutkan itu kok. Masih bisa diatasi dan dicari solusinya. Minta doanya saja semoga setiap prosesnya diberikan kelancaran. Targetnya sih awal 2024 sudah bisa IPO,” ucap Jodi.

Di luar itu, Jodi mengatakan J&C Cookies menargetkan peningkatan penjualan untuk moment Hari Natal dan Tahun Baru.

“Harapannya tentu ada peningkatan seperti biasa. Mudah-mudahan efek kasus yang sedang ramai di negara lain tidak berdampak terlalu banyak bagi industri kue. Karena Indonesia ini kan negara yang menjunjung tinggi kebhinekaan. Kita selalu hidup berdampingan bersama semua suku dan ras yang ada di negara ini,” terangnya.

Ia menambahkan, jika pada moment Imlek juga J&C Cookies turut kebanjiran order dengan adanya permintaan kue yang cukup ramai. Oleh karena itu, Jodi berharap hal yang sama saat moment Nataru nanti.

“Untuk Natal sendiri target penjualannya 10% dari omzet lebaran tahun ini. Untuk Imlek juga targetnya sama,” tutup dia.***